SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho Mobil yang akan menuju Amplaz, Jumat (9/8/2013)

Pengelola mal menduga hanya terjadi perubahan perilaku masyarakat soal jual beli.

Harianjogja.com, JOGJA–Tren penurunan daya beli mulai dirasakan sejumlah pusat perbelanjaan di kota-kota besar seperti pemberitaan yang marak belakangan. Namun beberapa pengusaha mal di DIY mengatakan penurunan daya beli di DIY tidak sepenuhnya benar. Mereka meyakini bahwa telah terjadi pergeseran daya beli dan perubahan pola perilaku masyarakat DIY terhadap keputusan budget spending.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY, Surya Ananta mengatakan masyarakat di DIY bukannya mengalami penurunan kemampuan berbelanja di pusat perbelanjaan, namun mereka mengalihkan daya beli atau konsumsi mereka ke arah leisure, travelling dan kuliner. Peralihannya pun dinilai Surya tidak terlalu signifikan, “Pergeserannya pun hanya sekitarlima persen, masih sangat kecil,” kata Surya yang juga menjabat sebagai General Manager Plaza Ambarrukmo, Senin (19/3/2018).

Surya kemudian mengambil contoh, dia mengatakan pameran otomotif di Plaza Ambarrukmo terpantau masih menghasilkan revenue yang normal. Memang ada penurunan penjualan, tetapi tidak terlalu signifikan. “Itu juga karena pergeseran pola konsumsi, bukan karena masyarakat tidak mampu beli. Karena saat ini orang banyak yang lebih pilih naik gojek atau taksi, masyarakat menengah atas pun sudah tidak malu menggunakannya,” kata Surya. Selain itu, tingkat konsumsi restoran dengan brand menengah atas di Plaza Ambarrukmo juga tetap tinggi.

Selain pergeseran daya beli, Surya mengaku perilaku masyarakat DIY dalam budget spending juga mengalami perubahan. Saat ini masyarakat lebih berfikir panjang mengenai budget spending atau cara bagaimana mereka menghabiskan uang tabungan mereka. “Misalnya saat ini dia punya uang Rp100.000, uang itu tidak dibelanjakan sekaligus pada satu produk,” kata Surya.

Untuk mewadahi perubahan-perubahan itu, Surya memasang strategi di Plaza Ambarrukmo dengan mengadakan event leisure seperti Land of Leisure (LOL) dan berbagai event lain yang menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat DIY di masa kini. Karena pola konsumsi gerai offline juga telah beralih sebesar 5% kepada konsumsi gerai online, Surya juga mempromosikan event dan gerai offline melalui instagram Plaza Ambarrukmo. Setiap event memiliki instagram masing-masing.

Sementara itu Public Relation Jogja City Mall, Fandy Sutanto, mengatakan memang terjadi penurunan penjualan sejak Februari, namun dia mengatakan hal itu disebabkan karena mal tengah memasuki masa low season. “Penurunannya juga tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 10%,” kata Ivan.

Event-event pun juga dilakukan oleh Jogja City Mall untuk mengantisipasi low season. Beberapa di antaranya adalah program promo Fortune Egg di mana setiap konsumen yang berbelanja mendapatkan voucher cashback dengan total jutaan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya