SOLOPOS.COM - Pelaku dan pengelola desa wisata Karanganyar mengikuti Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (24/3/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangayar serius mengembangan desa wisata. Selain terus menambah jumlah desa wisata, Pemkab juga memfasilitasi pelatihan-pelatihan sumber daya manusia dengan mendatangkan narasumber dari pihak-pihak berkompeten.

Pada Rabu-Kamis (23-24/3/2022) Pemkab menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini diikuti para pengelola desa wisata.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Teguh Haryono, mengatakan pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan lebih luas tentang pengembangan desa wisata. “Selanjutnya mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. Sehingga desa wisata bisa terus berkembang dan menyejahterakan masyarakatnya,” ujar Teguh, Jumat (25/3/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Genjot Desa Wisata Untuk Kesejahteraan Warga

Ia menambahkan dalam pelatihan itu Pemkab Karanganyar juga menghadirkan narasumber praktisi dari luar. Dia yakni Kepala Desa Ponggok, Klaten, Junaedi Mulyono dan akademisi dari Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayani.

“Kami mengundang Pak Junaedi, Kepala Desa Ponggok, untuk memaparkan tentang cara mengelola destinasi wisata secara profesional seperti yang dilakukan di Ponggok. Bagaimana konsep bisnisnya sejak awal hingga menjadi besar seperti sekarang, dan lainnya” ujarnya.

“Kami mengundang akademisi, Ibu Astrid dari Unsa untuk menyampaikan desa wisata dari sisi kelembagaannya, administrasinya, dan sebagainya,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun Ini bakal Ada 7 Desa Wisata Baru di Karanganyar

Pelatihan ini diikuti pengelola 24 desa wisata (termasuk kelurahan) yang sudah ditetapkan Pemkab, serta enam calon desa wisata lainnya.

“Baik desa wisata yang sudah ditetapkan maupun yang belum ditetapkan semuanya hadir. Ini menunjukkan antusiasme mereka dalam memajukan desa wisata mereka. Bahwa mengelola desa wisata layaknya mengelola sebuah usaha,” imbuh Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya