SOLOPOS.COM - Petugas melayani para pengecer yang membeli elpiji 3 Kg di PT Melon Gasindo Jl Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (6/9/2016). Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg menjelang Idul Adha sejumlah agen gas di kota Solo mengajukan penambahan kuota. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pengecer gas elpiji bersubsidi tabung 3 kg bersubsidi atau gas melon di Kota Solo mengaku kuota pasokan elpiji yang mereka terima lebih sedikit dibanding sebelum Iduladha 1443 H/2022 M.

Pasokan yang mereka terima dari agen dan pangkalan terpangkas sepertiganya. Imbasnya, warga pun sejak pertengahan Juli 2022 mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 kg di warung pengecer.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gandung, 21, salah satu pengecer asal Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarasari, mengatakan, sebelum kelangkaan terjadi, dalam sepekan pasokan elpiji 3 kg di warungnya mencapai 20 tabung per pekan. Di warungnya, kelangkaan elpiji 3 kg terjadi sejak naiknya harga gas nonsubsidi 10 Juli 2022 lalu.

“Dulu nganter full biasanya 20-an tabung,” papar Gandung saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Kini, dalam beberapa pekan terakhir, pasokan di warung Gandung menurun.

Baca Juga: Pertamina: Pemda Jangan Gegabah Naikkan Harga Jual Elpiji 3 Kg

Dia hanya mendapat jatah tujuh hingga delapan tabung per pekan. Artinya, pengurangan kuota pasokan yang ia terima hanya sepertiga dari pasokan awal.

“Ini jadi tujuh, kalau enggak delapan [tabung],” papar dia.

Sementara, Auliya, 23, pengecer asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari mengatakan warungnya juga hanya mendapat jatah pasokan 12 tabung per pekan.

Akibatnya, ia telah menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Hal itu telah berlangsung sejak sepekan terakhir. Namun di warungnya, kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sekitar pekan pertama setelah Iduladha 1443 H.

“Kami hanya dapat sepekan tiga kali. Jatahnya dari satu agen tiga kali ambil empat tabung, jadi 12 tabung aja,” papar Aul.

Baca Juga: Ada Tambahan, Distribusi Elpiji Subsidi di Solo Terus Dipantau

Padahal sebelumnya, warung milik Aul bisa mendapat pasokan dari dua agen dengan total 36 tabung. Artinya, stok tabung yang mereka punya hanya sepertiga dari stok biasanya.

“Awalnya jatah dua agen, masing-masing enam tabung. Jadi total bisa 36 tabung sepekan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya