SOLOPOS.COM - Kendaraan antre melintasi perlintasan kereta api (KA) simpang tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, Rabu (24/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan rel layang Joglo, Banjarsari, Solo, direncanakan akan dimulai pada Desember 2021 atau Januari 2022. Namun demikian hingga pertengahan November ini, pemerintah belum siap dengan pengaturan atau rekayasa lalu lintasnya.

Rekayasa lalu lintas ini penting supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berakibat kemacetan di ruas jalan tertentu. Apalagi palang Joglo merupakan simpang tujuh yang setiap harinya ramai kendaraan dari berbagai arah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga kini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mematangkan jalur alternatif kendaraan berat yang berpotensi melewati simpang tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, menyebut kendaraan berat nantinya disarankan melintasi jalan tol.

Pada sisi lain, hingga Jumat (19/11/2021), Dinas Perhubungan Solo belum dapat menyampaikan rencana rekayasa lalu lintas saat pembangunan rel layang Joglo dimulai. “Kami masih menunggu, sebab desain underpass juga belum selesai. Tahapan konstruksi belum ada, karena masih tahapan lelang elevated rail oleh Dirjen Perkeretaapian,” kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, kepada Solopos.com, Jumat.

Baca Juga: Sakral dan Sederhana, Mangkunegaran Peringati 100 Hari Wafatnya MN IX

Seperti diketahui, simpang Joglo terdiri atas tujuh ruas jalan serta jalur kereta api Solo-Semarang atau dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo. Persimpangan tersebut di antaranya menghubungkan jalan menuju Terminal Tirtonadi, jalan menuju jembatan Komplang, jalan menuju RSUD Ngipang.

Padat Kendaraan

Kemudian jalan kampung, jalan menuju Purwodadi, jalan menuju ring road, dan jalur menuju simpang Ngemplak. Sejauh ini banyak kendaraan yang melewati simpang tersebut. Baik kendaraan pribadi, bus, truk, sepeda motor dan sebagainya.

Pada jam-jam tertentu simpang Joglo yang akan dibuat rel layang di Solo tersebut padat kendaraan. Terlebih saat ada kereta api melintas. Kondisi tersebut dimungkinkan akan lebih parah jika intensitas perjalanan kereta api bandara ditingkatkan.

Baca Juga: Jelang Muktamar Muhammadiyah di Solo, Panitia Siapkan Aksi Teatrikal

Sempat ada wacana kereta bandara akan beroperasi sebanyak 60 perjalanan. Jika hal itu terealisasi, palang Joglo akan lebih sering ditutup dan kemacetan lebih parah.

Salah satu warga, Arum, berharap ada pengaturan lalu lintas yang disiapkan untuk mengantisipasi dampak dari pembangunan tersebut. Sebab simpang tersebut cukup penting keberadaannya.

Ia yang tinggal di wilayah perbatasan Gondangrejo, Karanganyar, dan Kota Solo, keberadaan simpang Joglo tersebut menjadi penting keberadaannya untuk akses menuju Kota Solo. Terlebih anaknya bersekolah di Solo. “Semoga arus lalu lintasnya benar-benar disiapkan. Tapi saya juga tetap harus menyiapkan jalur lain menuju Solo,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya