SOLOPOS.COM - Korban pembacokan, Darto, 45, Kadus Nglorog, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo berbaring di bangsal RS Medika Mulya ditunggui ayah kandungnya, Selasa (19/5/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Penganiayaan Wonogiri terjadi di Nglorog Tirtomoyo.

Solopos.com, WONOGIRI — Peristiwa pembacokan dialami Kadus Nglorog, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Darto, 45. Warga Dusun Nglorog RT 001/RW 06 itu menderita luka sobek di bagian muka karena dibacok dengan sabit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean (dua dari kanan) memberi penjelasan kasus pembacokan dengan tersangka pembacokan, Sunardi, 49, warga Nglorog, Desa Hargorejo, Tirtomoyo (dua dari kiri) di Mapolres Wonogiri, Selasa (19/5/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean (dua dari kanan) memberi penjelasan kasus pembacokan dengan tersangka pembacokan, Sunardi, 49, warga Nglorog, Desa Hargorejo, Tirtomoyo (dua dari kiri) di Mapolres Wonogiri, Selasa (19/5/2015). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Sabetan sabit juga mengakibatkan beberapa gigi korban bagian kanan terpotong. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (19/5/2015), peristiwa pembacokan terjadi Senin (18/5) sekitar pukul 14.00 WIB.

Pembacokan dilakukan oleh pelaku bernama Sunardi, 49, seorang buruh bangunan beralamat di Dusun Nglorog RT 002/RW 006, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo. Korban dan pelaku masih bersaudara dan hanya beda rukun tetangga (RT).

Aksi pembacokan diketahui oleh istri korban bernama Etik Trisnawati, 30 dan anaknya, Gavin yang berusia 18 bulan.

Etik ditemui Solopos.com di Rumah Sakit Medika Mulya (RSMM) Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, bercerita, suaminya akan berangkat ke lokasi makam guna mengambil perlengkapan makan.

“Kejadian di jalan kampung. Kami dan suami berboncengan sepeda sepeda motor. Sewaktu berhenti di depan rumah pelaku menghampiri dan tiba-tiba menyabetkan sebilah sabit. Sabetan sabit mengenai samping mulut. Darah langsung keluar dan mengenai saya dan kepala anak.”

Didampingi mertuanya, bernama Parsi, 53 dan dua saudaranya, Etik yang menunggu suami, bercerita bahwa pelaku dan suaminya tidak ada dendam sebelumnya.

“Sebelum peristiwa pembacokan, pelaku bertanya mau kemana Dhe? Belum dijawab langsung ada pembacokan. Suami langsung memacu sepeda motor menyelamatkan saya dan anak Gavin.”

Dijelaskannya, setelah kondisi aman Gavin dititipkan ke tetangga. Korban Darto dilarikan ke RS Medika Mulya. Ibu kandung Darto, Parsi menyerahkan proses hukum ke kepolisian.

Dia berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. “Kalau hanya lima tahun atau tujuh tahun waktu tak lama. Keluarga takut pelaku masih dendam,” ujar Parsi.

Pulang Kampung

Diterangkan oleh Parsi, pelaku Sunardi baru datang dari Jakarta Senin pagi. Parsi menjelaskan, anak sulungnya belum berangkat ke permakaman umum namun peristiwa pembacokan menimpanya.

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean didampingi Kapolsek Tirtomoyo, AKP Eko Marudin saat mengonfirmasi mengatakan, pelaku ditangkap polisi beberapa jam setelah peristiwa terjadi. “Motif peristiwa dendam. Penyidik masih memeriksa tersangka.”

Diceritakan oleh Kapolsek, korban berboncengan dengan istrinya melintas di tempat kejadian berpapasan dengan pelaku yang pulang dari mencari air.

“Pelaku bertanya kepada korban tanggung jawabmu pie ngakon aku lungo soko deso (tanggungjawabmu bagaimana sudah menyuruh saya pergi dari desa. Dijawab korban Ora urus(tidak ada urusan) lalu pelaku membacok korban dengan menggunakan sabit mengenai bagian wajah korban,” ujar Kapolsek menirukan ucapan pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya