SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Solopos.com, SRAGEN — Ada saja kisah penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Seperti yang dialami Erwiana Sulistyaningsih, 20, warga Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Ngawi, ini. Di Hong Kong, dia selalu menjadi korban kekerasan majikannya. Setiap satu kesalahan, Erwiana selalu dipukul majikannya, baik dengan tangan kosong maupun benda keras.

Tubuh Erwiana masih tergolek lemas di Bangsal 2.1, Rumah Sakit Amal Sehat Sragen, Minggu (14/1/2014). Wajahnya dipenuhi luka lebam, sementara, telapak kaki dan kedua tangannya biru-kebiruan disertai kulit mengelupas akibat sering dipukul majikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski menahan sakit, mantan TKI di Hongkong ini tetap menyambut ramah sejumlah rekannya yang datang bergantian. Erwiana tak banyak bercerita mengenai penderitaannya selama hampir tujuh bulan disiksa kedua majikannya yang  berdomisili di Beverly Garden Kowloon, Hongkong itu. “Yah sabar. Untung sudah bisa pulang,” ucap warga Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Ngawi ini.

Meski sepotong-potong, Erwiana yang baru kali pertama menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ini mengaku memang kerap menerima siksaan. Setiap satu kesalahan selalu dibalas dengan pukul entah dengan benda keras atau langsung dari tangan majikannya. Sementara itu, telapak kaki dan tangannya tersebut luka memar karena alergi sejak lama dan tidak mendapatkan perawatan medis selama di Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya