SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (Solopos/Dok)

Seorang warga Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, dikeroyok warga karena diduga mencabuli remaja di bawah umur. 
Solopos.com, SRAGEN — Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, SUM, 46, menjadi korban pengeroyokan oleh warga setempat, Sabtu (1/7/2017). Akibatnya SUM harus dilarikan ke RSUD Sragen lantaran mengalami sejumlah luka.
Pemicu pengeroyokan karena SUM dituding mencabuli remaja di bawah umur hingga hamil. Polisi menangkap tiga orang yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan SUM, yaitu SG, AG, dan PM. Hingga Minggu (2/7/2017) pagi polisi masih menyelidiki pelaku lain dalam aksi main hakim sendiri tersebut.
“Untuk sementara kami sudah mengamankan tiga pelaku pengeroyokan. Kami masih kembangkan penyelidikan, siapa saja yang terlibat,” ujar Kapolsek Tanon, AKP Agus Jumadi saat dihubungi Solopos.com.
Dia menjelaskan aksi pengeroyokan berawal saat seorang remaja, DA, 16, warga Kranggan, Pengkol, Tanon, pingsan saat acara halalbihalal pada Selasa (27/6/2017). DA lalu diperiksakan kepada seorang bidan di Sidoharjo.
Dari pemeriksaan bidan diketahui DA tengah hamil muda. Sontak keluarga DA kaget mendengar gal tersebut sebab DA masih remaja dan belum bersuami. Mereka lantas menjebak pelaku yang telah menghamili DA.
“SUM dipancing lalu disergap dan dikeroyok massa. Begitu mendapat laporan adanya aksi pengeroyokan kami langsung terjun ke lokasi. SUM yang sudah luka-luka kami larikan ke RSUD Sragen,” kata dia.
Sejurus kemudian polisi mencari siapa saja yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Dari hasil penyelidikan polisi mengamankan SG, AG, dan PM. “Mereka masih anggota keluarga DA,” imbuh AKP Agus.
Sedangkan kasus dugaan pencabulan terhadap DA saat ini telah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sragen. DA masih berstatus di bawah umur.
“[Kasusnya] Bukan perkosaan, tapi persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Itu pun kejadiannya sudah lama. Tapi untuk persisnya bisa dicek ke Unit PPA karena yang nangani mereka,” sambung dia.
Menurut AKP Agus, sejumlah pihak dimintai keterangan oleh polisi hingga Minggu dini hari dalam kasus dugaan pencabulan terhadap DA. Di sisi lain kondisi SUM saat ini di RSUD sudah membaik dan sadar.
Untuk mengantisipasi adanya aksi balasan dari keluarga dan kerabat SUM, polisi terus memantau situasi di Pengkol. Koordinasi dengan kepala desa (kades) dan tokoh masyarakat pun terus dilakukan.
“Sudah kondusif. Setelah kejadian pengeroyokan Pak Kades silaturahmi ke Polsek, kami beri pengertian agar tetap menjaga kondusivitas. Ini kedua pihak mungkin tidak terima dengan kejadian ini,” tutur dia.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya