SOLOPOS.COM - Ilustrasi generasi muda Korea Selatan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Tingkat pengangguran Korea Selatan untuk kali pertama tahun ini meningkat tipis pada Mei. Tatkala pengangguran Korsel itu meninkat, lebih banyak orang mencari pekerjaan di tengah pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona pemicu Covid-19.

Dilansir Bloomberg, Rabu (9/6/2021), kantor statistik melaporkan tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,8% dari 3,7% bulan sebelumnya. Analis telah memperkirakan peningkatan menjadi 3,6%. Sementara itu, ada kenaikan sebanyak 619.000 pekerjaan dari tahun sebelumnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

pengangguran Korsel naik tipis bulan lalu di tengah pemulihan ekonomi bertahap. Penundaan pemulihan pekerjaan memberikan dukungan pada seruan Presiden Moon Jae-in untuk pengeluaran fiskal lebih banyak.

Baca Juga: Haji Indonesia Batal, Bagaimana Malaysia?

Selain mempromosikan pemulihan yang lebih seimbang dari pandemi, tambahan pengeluaran fiskal juga dapat memberi dorongan bagi Bank of Korea untuk keluar dari kebijakan suku bunga rendah. Sementara itu, aktivitas konsumen meningkat dan ekspor melonjak, penyebaran virus yang berkelanjutan juga membatasi pemulihan konsumsi.

Pasar kerja dapat menerima dukungan jika anggaran tambahan lainnya diberikan untuk mendukung industri yang rentan. Menteri Keuangan Hong Nam-ki bulan ini mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan paket pengeluaran tambahan keenam untuk menopang bisnis di tengah pandemi.

“Mungkin perlu beberapa saat sebelum pekerjaan pulih sepenuhnya,” kata Park Sung-woo, analis pendapatan tetap di DB Financial Investment.

Ekonomi Tumbuh 1,7%

“BOK akan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk lapangan kerja untuk memutuskan perubahan suku bunga, tetapi konsumsi kemungkinan akan melambat untuk sisa tahun ini.”

Sementara itu, sebuah laporan terpisah dari bank sentral menunjukkan ekonomi tumbuh 1,7% pada kuartal pertama dari tiga bulan sebelumnya, lebih kuat dari perkiraan awal.

Ekonom Bloomberg Justin Jimenez mengatakan peningkatan lapangan kerja dan partisipasi pada Mei menunjukkan pasar kerja Korea Selatan tetap membaik, meski ada kenaikan tingkat pengangguran. “Karena pemulihan ekonomi mendorong lebih banyak orang untuk memasuki kembali angkatan kerja, tingkat pengangguran kemungkinan akan berfluktuasi di bulan-bulan mendatang,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Disarankan Dekati Arab Saudi

Data pekerjaan menunjukkan sektor ritel dan grosir terus terpukul paling keras, turun 136.000 posisi. Keuntungan di hotel dan restoran melambat menjadi 4.000 pada Mei dari 61.000 pada bulan sebelumnya. Sektor konstruksi menambahkan 132.000 pekerjaan sementara manufaktur naik 19.000.

Adapun upaya penciptaan lapangan kerja pemerintah membantu menambah 83.000 pekerja di layanan publik, pertahanan dan jaminan sosial. Pekerjaan dalam perawatan kesehatan dan layanan kesejahteraan meningkat 241.000 pada Mei.

Jumlah total orang yang bekerja naik menjadi 27,3 juta berdasarkan penyesuaian musiman, masih di bawah puncak prapandemi pada Februari 2020. Populasi Korea Selatan yang aktif secara ekonomi, yang berfungsi untuk mengukur pengangguran, meningkat dengan 489.000 lebih banyak orang yang dipekerjakan atau mencari pekerjaan.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya