SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022). (ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan.)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tak sensitif lagi karena menyinggung dua kali kekalahan Prabowo Subianto dalam ajang pilpres.

Dukungan Jokowi kepada Prabowo ke Pilpres 2024 sekaligus menegaskan kekalahan dua kali Ketum Partai Gerindra itu dalam Pilpres melawan dirinya, yakni 2014 dan 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dukungan untuk Prabowo itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara HUT Partai Perindo, Minggu (7/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berkelakar bahwa pada 2024 merupakan tahun kemenangan Prabowo jika maju sebagai calon presiden (capres) karena sudah dua kali kalah.

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Jokowi Tak Salah Dukung Prabowo ke Pilpres 2024

Pernyataan tersebut, menurut Umam, secara tak langsung juga menyinggung pimpinannya di PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang juga pernah kalah dua kali dalam Pilpres 2004 dan 2009.

Megawati kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono.

“[Pernyataan tersebut] secara tidak langsung menyinggung Megawati Soekarnoputri yang juga pernah kalah berturut-turut di Pilpres 2004 dan 2009. Bahkan, kekalahan Megawati saat itu terjadi saat dirinya berada di posisi incumbent,” jelas Umam lewat keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Hary Tanoe Klaim Yusuf Mansur akan Nyaleg Lewat Partai Perindo

Dia berpendapat, Jokowi menjadi kurang hati-hati melontarkan pernyataan karena mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah cukup lama berada di puncak kekuasaan.

“Tingginya ego Jokowi yang barangkali akibat sudah cukup lamanya dia menikmati kekuasaan, seolah menurunkan level sensitivitasnya,” ujar Umam.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Jokowi merasa perlu memamerkan capaiannya. Padahal, Umam menilai seharusnya Jokowi lebih peka karena karier politiknya tak lepas dari peran Prabowo yang mendukung pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Megawati yang mendukung di Pilpres 2014 dan 2019.

Baca Juga: Kelakar Jokowi soal Pilpres 2024 Jatah Prabowo Dikritik Partai Demokrat

“Dalam tradisi Jawa, sebaiknya Jokowi kembali memahami nasehat aja dumeh, jangan mentang-mentang, karena di balik capaian dan prestasi kita selalu ada peran orang lain di belakangnya,” tutup dosen politik di Universitas Paramadina tersebut.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Sebut Prabowo Kalah Pilpres 2 Kali, Jokowi Juga Singgung Megawati?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya