Pengamanan Masjid Al Aqsa Diperketat, Israel Dikecam Palestina

Israel mendapat kecaman dari warga Palestina seusai memperketat pengamanan di Masjid Al Aqsa.

Solopos.com, YERUSALEM – Pemberlakukan aturan memperketat keamanan di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, memicu bentrokan antara muslim Palestina dan polisi Israel. Saat ini Israel diketahui telah memasang metal detektor dan pintu putar di depan masjid untuk memperketat penjagaan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Dilansir Al Jazeera, Kamis (20/7/2017), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, meminta warganya memprotes keputusan Israel yang memperketat penjagaan di kawasan Masjid Al Aqsa. Menurut kabar yang beredar, kerusuhan itu memuncak pada Minggu (16/7/2017), yang membuat sejumlah warga Palestina mengalami cedera.

Bentrokan itu terjadi seusai insiden berdarah, Jumat (14/7/2017). Saat itu pihak Israel menuduh pemuda Palestina membunuh tiga polisi yang berjaga di dekat masjid. Agar kejadian serupa tak terulang, pihak Israel lantas memperketat penjagaan di sekitar masjid.

Sayangnya, keputusan itu memicu protes dari muslim yang mengaku kesulitan beribadah di masjid. Mereka lantas melakukan demonstrasi besar-besaran guna menentang hal tersebut. Kepala Pengurus Masjid Al Aqsa, Omar Kiswani, mengatakan keputusan tersebut tak masuk akal.

“Kami meminta Pemerintah Israel untuk bertanggung jawab atas perubahan peraturan di Masjid Al Aqsa. Semua peraturan baru ini merebut hak kami,” ungkapnya seperti dilansir Indian Express.

Senada dengan Omar Kiswani, Mufti Yerusalem, Mohammed Ahmed Hussein, tindakan Israel memperketat pengamanan itu terlalu berlebihan. Hal itu malah membuat muslim di Palestina tak leluasa menjalankan ibadah. “Tindakan baru itu akan mengubah status quo,” katanya.

Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu angkat bicara. Ia memastikan negaranya tidak akan mengubah status quo yang sudah berlaku di Masjid Al Aqsa. Ia sadar betul keputusan itu membuat konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas.