SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pemkot Solo mengaku tak berdaya melakukan penataan jalur citywalk Jl Slamet Riyadi dan koridor Jl Bhayangkara yang saat ini masih digunakan pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan. Hal itu ditandai belum adanya opsi pemindahan PKL ke sejumlah pasar tradisional.

Kapala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Endang Sita Resmi Suryandari, mengatakan pembuatan koridor Bhayangkara dan perpanjangan jalur citywalk mulai  center point sampai bundaran Purwosari akan dilelangkan Juni tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Maka dari itu, perlu dilakukan penataan PKL di jalur itu seiring pembuatan jalur lambat. Tapi sampai sekarang belum muncul solusi tepat,” kata Endang saat ditemui wartawan, di Balaikota, Jumat (24/5/2013).

Menurut Endang, masih adanya PKL di kawasan tersebut lantaran belum ditemukan titik temu solusi pemindahan lokasi jualan. Dia mengatakan, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) mengabulkan aspirasi PKL untuk berjualan di kawasan tersebut sebagai solusi sementara. Karena diakui DPP belum memperoleh kesepahaman apa pun untuk PKL di koridor Bhayangkara, khususnya yang berjualan mulai lampu merah Stadion R Maladi sampai simpang empat Jl Kebangkitan Nasional.
“Pendekatan DPP belum berhasil. Padahal sosialisasi sudah dilakukan. Para PKL hanya bersedia mengurangi aktivitasnya saat proyek fisik citywalk. Tapi setelah itu akan kembali berjualan,” papar Endang.

Dia menerangkan dalam mewujudkan konsep layak penataan ruang perlu adanya penataan PKL secara menyeluruh. Selain itu, maraknya aktivitas PKL dapat merugikan pejalan kaki yang memanfaatkan jalur citywalk. Sedangkan untuk koridor Bhayangkara, keberadaan PKL dikhawatirkan merusak citra kawasan yang nantinya dibangun Museum Keris.

“Proyek di dua koridor itu menelan dana APBD 2013 senilai Rp2 miliar. Ya, masing-masing kawasan menelan dana Rp1 miliar,” jelas dia.

Kasi Penataan dan Pembinaan PKL DPP Solo, Didik Anggono berencana menata puluhan PKL yang berjualan di koridor Jl Bhayangkara dan Jl Kebangkitan Nasional. Menurur dia, DPP saat ini terus berupaya melakukan pendekatan dengan PKL sambil merencanakan relokasinya ke pasar tradisional.

Dari data DPP, pada siang hari terdapat 16 PKL yang berjualan di Jl Bhayangkara dan 12 PKL pada malam hari. Sedangkan untuk Jalan Kebangkitan Nasional, terdapat tujuh PKL di ruas jalan sisi barat dan delapan PKL sisi timur.

“Butuh persiapan matang dalam upaya relokasi PKL ke pasar tradisional. Ini untuk menyesuaikan jenis jualannya dengan pasar, tempat relokasinya mendatang,” pungas Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya