SOLOPOS.COM - Petugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul melayani warga yang mendaftar e-filling di Kantor KPP Bantul, Jumat (27/3/2015). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Penerimaan Pajak DIY terus digenjot

Harianjogja.com, SLEMAN-Target penerimaan pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2016 naik. Dari tahun 2015 hanya Rp4,514 triliun, tahun ini DIY ditargetkan mencapai Rp5,466 triliun.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY optimistis target penerimaan 2016 tersebut akan tercapai. Pasalnya jika dilihat tingkat kepatuhan para Wajib Pajak (WP) yang membayar pajak selama tiga tahun terakhir ini senantiasa meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Kanwil DJP DIY Rudy Gunawan Bastari memaparkan, pada 2012 ke 2013, pertumbuhan WP yang membayar pajak hanya 2%. Tahun 2013-2014 naik menjadi 6% dan 2014 ke 2015 pertumbuhannya naik tiga kali lipat menjadi 18%.

“Artinya, yang bayar ini nambah. Target kita yang kemarin [2014] enam persen jadi 18 persen berarti bisa naik tiga kali lipat. Sekarang [2016] kita naikkan jadi 38 persen,” kata Rudy, Kamis (25/2).

Menururnya jika sepertiga dari target penerimaan pajak 2016 tercapai, dapat diartikan bahwa target pertumbuhan sebesar 38% itu akan tercapai.

Ia mengatakan, tahun 2016 merupakan tahun penegakan hukum dalam dunia perpajakan. Otomatis, kata dia, DJP sudah memberikan kesempatan kepada para WP pada tahun sebelumnya untuk membetulkan Surat Pemberitahuan (SPT)-nya. Hal ini juga didukung pencanangan tahun 2015 sebagai tahun pembinaan pajak.

Menurutnya jika pada 2015 ada wajib pajak tidak mengikuti atau tidak melakukan pembenahan SPT, DJP akan melakukan tindakan dengan mengirimkan surat klarifikasi kepada yang bersangkutan. Jika surat tersebut tidak juga direspon maka akan ditindaklanjuti bahkan sampai ke pemeriksaan dan penyidikan.

“Yang kita tekankan bukan memasukkan orang ke penjara tapi kalau sekiranya para pembayar pajak ini kurang membayar pajaknya ya coba 2016 ini dibetulin. Daripada kita yang datang dan sanksinya nanti akan beda,” ungkap Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya