SOLOPOS.COM - Pedagang menata dagangan mereka di Pasar Tuban, Gondangrejo, Karanganyar Selasa (2/2/2021). Pemkab Karanganyar menilai pasar tradisional menjadi salah satu tempat yang sulit untuk mendisiplinkan protokol kesehatan. (Candra Putra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melalui Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi (Disdagnakerkop) dan UKM Karanganyar menilai penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional merupakan hal paling sulit untuk didisiplinkan.

Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan hal tersebut berdasarkan beberapa temuan saat sidak yang dilakukan di pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar. Martadi menjelaskan masih melihat beberapa pedagang yang tidak memakai masker saat melayani pembeli maupun sebaliknya. Dia mengakui, pasar tradisional merupakan tempat yang paling sulit untuk dikontrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Asyik Mancing, Bocah SD Meninggal Dunia Usai Terpeleset ke Sungai Ngasem Wonogiri

“Kalau berdasarkan temuan, kami akui memang paling sulit. Kesadaran masyarakat di pasar tradisional itu belum terbentuk semua. Masih ada yang tidak memakai masker seperti kemarin di Palur. Akhirnya kami terpaksa harus meliburkan mereka sebagai sanksi,”ucap dia kepada Solopos.com, Selasa (2/2/2021).

Martadi menegaskan dia dan tim akan terus menyidak pasar secara berkala. Pasalnya, jika tidak ada pengawasan yang berkelanjutan, ditakutkan akan ada banyak pengunjung pasar dan pedagang yang ikut tidak tertib.

Baca Juga: 4 Pemilik Lahan Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten Belum Terima Ganti Rugi, Alasannya Bikin Melongo

Pendisiplinan dan Kontrol Kuat

“Sementara ini belum ada laporan ke kami. Tapi kami akan terus menyidak. Kalau ada lagi yang tidak tertib ya harus disanksi tegas, tidak boleh dibiarkan karena akan membuat yang lain ikut-ikutan. Setelah sidak di Palur kemarin, saya terus kontak dengan Lurah Pasarnya mengatakan yang bersangkutan sudah tertib. Karena kalau diulangi terus saya pastikan bisa saya cabut izin jualannya di pasar,” ungkap dia.

Martadi menjelaskan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan di pasar tradisional hanya dengan pendisiplinan dan kontrol kuat. Pasalnya, tidak memungkinkan untuk menutup pasar.

Baca Juga: Beda Sikap, Aktivis 98 Solo Ini Minta Polri Tetapkan Abu Janda Sebagai Tersangka

“Kalau pasar ditutup dampaknya akan besar di sektor ekonomi dan pangan. Makanya tidak bisa ditutup. Hanya dengan memperkuat kontrol satu-satunya langkah yang bisa diterapkan agar pengunjung pasar dan pedagang patuh protokol kesehatan untuk antisipasi persebaran Covid-19,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya