SOLOPOS.COM - Putra bungsu KGPAA Mangkunagoro IX, Bhre Cakrahutomo. (Detik.com

Solopos.com, SOLO — Penentuan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus takhta kepemimpinan di Pura Mangkunegaran Solo dengan gelar Mangkunagoro X diklaim sudah sesuai dengan adat istiadat yang selama ini dianut praja tersebut.

Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan Mangkunegaran masih menganut paugeran atau adat istiadat dari Kerajaan Mataram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan adat tersebut, ada beberapa syarat seorang penerus kepemimpinan. Pertama, penerus haruslah keturunan Mangkunagoro IX. Keturunan dimaksud haruslah laki-laki.

Baca Juga: Gibran Ngaku Sudah Tahu Bhre akan Jadi MN X Sejak Sebelum Pengumuman

Penerus takhta Mangkunegaran Solo itu, urutannya paling atas yakni laki-laki putra Prameswari atau Permaisuri. Selanjutnya, kalau Permaisuri tak memiliki putra laki-laki, barulah putra Garwa Ampil atau selir.

“Putra setelah jumeneng. Kalau sekarang kan enggak ada [Garwa Ampil]. Kalau zaman dulu pasti ada Garwa Ampil, itu nanti anak laki-lakinya tertua juga,” terang Lilik dalam wawancara dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Serat Paliatma

Hal itu kemudian diperkuat dengan Serat Paliatma karya KGPAA Mangkunagoro (MN) IV. Serat tersebut berisi wasiat tentang penerus takhta kepemimpinan di Pura Mangkunegaran Solo.

Baca Juga: Jadi MN X, Bhre Diharapkan Maksimalkan Eksistensi Mangkunegaran Solo

Lilik menyebutkan isi serat tersebut: “Wahai anak-anakku, sewaktu aku masih jadi prajurit jangan punya mimpi jadi penerus MN V. Karena penerus Mangkunagara nanti adalah anak saya yang saat saya sudah Jumeneng”.

“Tradisi ini harus kita luruskan kembali,” tegas Lilik.

Sementara itu, dalam sejarahnya, kepemimpinan di Pura Mangkunegaran Solo memang tak selalu dteruskan oleh anak mbarep atau putra pertama dari pemimpin yang bertakhta. Takhta Mangkunegara II dan III diteruskan oleh para cucu.

Baca Juga: Gibran, Bhre, hingga Purbaya, Kota Solo Penuh Tokoh Pemimpin Muda

Mangkunegara IV yakni KPH Gandakusuma juga adalah menantu sekaligus adik sepupu Mangkunagoro III. Namun, Lilik menilai hal itu bersifat kasuistik. Sekarang ini semua harus kembali pada adat istiadat yang ada.

Jumenengan

“Di Mangkunegaran pernah ada cucu diangkat, tapi itu kasuistik. Yang diangkat cucu karena bapaknya meninggal. Kenapa keempat [MN IV] menantu? Karena MN III tidak memiliki putra laki-laki. Jangan melihat ke situ,” ujarnya.

Menurut Lilik, institusi Mangkunegaran yang mengerti soal adat harus memberi tahu hal itu. Seperti diketahui, keluarga Pura Mangkunegaran Solo sudah mengumumkan keputusan mengenai sosok yang akan menjadi Mangkunagoro X.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Bhre Cakrahutomo yang Diumumkan sebagai Mangkunagoro X

Sosok itu adalah GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang merupakan putra KGPAA Mangkunagoro IX dengan permasuri GKP Prisca Marina Yogi Supardi. Bhre lahir saat sang ayah yang meninggal dunia pada 13 Agustus 2021 lalu jumeneng.

Berdasarkan informasi saat pengumuman penetapan tersebut, Selasa (1/3/2022) lalu, penobatan atau jumenengan Bhre sebagai Mangkunagoro X akan dilakukan pada Sabtu (12/3/2022) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya