SOLOPOS.COM - Kader PDIP yang juga Anggota Komisi III DPR, Dede Indra Permana Soediro. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus penemuan mayat tanpa kepala yang hangus terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang, rupanya mematik perhatian Komisi III DPR. Hal itu dikarenakan mayat yang ditemukan tanpa kepala itu diduga pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat hendak menjadi saksi kasus dugaan korupsi.

Anggota Komisi III DPR, Dede Indra Permana Soediro, mendesak polisi untuk secepatnya mengusut tuntas dugaan kasus pembunuhan sadis itu. Ia tak ingin kasus tersebut menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat, terutama terkait penanganan kasus dugaan korupsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dede mengatakan, pembunuhan terhadap saksi kasus korupsi sangat disayangkan dan melanggar hak asasi manusia (HAM). Politisi asal Semarang tersebut menilai saksi kasus korupsi harusnya dilindungi sehingga jika terjadi pembunuhan akan menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat.

“Seharusnya saksi kasus korupsi melapor ke LPSK [Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban] untuk mendapatkan perlindungan. Karena saksi kasus korupsi bisa mendapatkan ancaman. Dari ancaman secara fisik, nonfisik, maupun kerugian lainnya,” kata politisi PDIP tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin (12/9/2022).

PNS Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022 lalu. Sehari sebelum dilaporkan hilang, Iwan Boedi dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.

Baca juga: Polda Jateng Tunggu 2 Pekan Hasil Tes DNA Mayat Tanpa Kepala di Semarang

Namun dua pekan setelah dilaporkan hilang, Iwan Boedi diduga menjadi korban pembunuhan dan mayatnya dibuang dalam kondisi yang mengenaskan. Mayat yang diduga PNS Bapenda Kota Semarang itu ditemukan dalam kondisi tanpa kepala, telapak tangan, dan kaki kanan serta hangus terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).

Korupsi

Meski mayat itu belum teridentifikasi, akan tetap dugaan kuat menjurus ke Iwan Boedi. Hal itu dikarenakan di dekat mayat itu juga ditemukan sepeda motor dinas yang kerap digunakan Iwan. Iwan pun diduga dibunuh karena menjadi saksi atas dugaan kasus korupsi sertifikasi prasarana dan sarana umum (PSU) dari Perumahan Bukit Semarang Baru (BS) kegiatan 2010 senilai Rp3 miliar.

Dede khawatir dengan adanya kasus tersebut, Kota Semarang yang terkenal adem ayem, warganya menjadi ketakutan dan menganggap Kota Semarang tak aman lagi. “Pak Kapolda, Pak Kapolrestabes harus mengusut tuntas segera kasus ini, motifnya apa,” katanya,

Baca juga: Dua Pria asal Demak Meninggal Dunia saat Berenang di Kolam Renang Semarang

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan pihaknya baru mendapatkan kabar terkait dugaan penemuan mayat Iwan Budi dari Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari. Namun dia belum bisa memastikan apakah sosok mayat itu merupakan pegawai Bapenda.

“Kita belum bisa memastikan 100 persen. Kepolisian masih bekerja dan memastikan bahwa sosok jasad yang ditemukan ini benar-benar mas Iwan,” katanya, Jumat (9/9/2022).

Iswar menerangkan secara kasar, memang sepeda motor yang terbakar bersama penemuan mayat itu sesuai dengan kendaraan dinas yang digunakan Iwan Budi. “Mulai pelat nomor, nomor rangka, dan name tag Iwan juga ditemukan. Secara pasti kita tunggu keterangan polisi mungkin lewat tes DNA,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya