SOLOPOS.COM - Sukarelawan mengevakuasi mayat yang ditemukan membusuk di hutan karet milik PTPN IX Kerjo Arum, Blok Mojoranu, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Sabtu (25/3/2017). (Istimewa)

Penemuan mayat Sragen, polisi belum bisa memastikan identitas mayat yang ditemukan di Sumberlawang dan Sambirejo.

Solopos.com, SRAGEN — Penyelidikan terhadap kasus temuan mayat yang tinggal tulang belulang di Sumberlawang dan mayat busuk berusia tiga bulan di Sambirejo menemui buntu. Polisi kesulitan mengungkap identitas mayat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mayat yang tinggal tulang di Sumberlawang ditemukan pada 7 Februari lalu, tepatnya di tengah hutan milik Perum Perhutani KPH Telawah, Dukuh Boyolayar, Desa Ngargosari, Sumberlawang. Kendati sudah dilakukan autopsi di RSUD dr. Moewardi Solo, polisi belum menemukan identitas mayat perempuan bercelana jins itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan mayat di Sambirejo ditemukan kawasan hutan karet milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Kerjo Arum, Blok Mojoranu, masuk wilayah Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jumat (24/3/2017) petang. Kedua mayat itu sama-sama ditemukan oleh petani yang mencari rumput.

Mayat yang membusuk selama tiga bulan di Dawung itu pun dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo. Kasatreskrim Polres Sragen AKP Supadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat ditemui Solopos.com, Minggu (26/3/2017), menyampaikan identitas mayat di Sambirejo masih gelap. Supadi mengatakan proses penyelidikan lebih lanjut masih menunggu hasil autopsi dari Solo.

“Mayat itu sampai sekarang masih di Solo. Jangankan identitasnya, jenis kelaminnya pun belum diketahui. Sampai sekarang belum ada laporan warga yang kehilangan anggota keluarga. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Ngawi Jawa Timur dan Polres Karanganyar untuk menyelidiki identitas mayat dengan ciri-ciri yang ada. Kalau ada warga yang merasa kehilangan keluarga segera menghubungi ke Polres Sragen,” ujarnya.

Supadi juga menyinggung temuan mayat di Sumberlawang. Dia menyatakan temuan mayat di tengah hutan milik Perum Perhutani itu juga masih dalam proses penyelidikan.

Kepala Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Paimin, menyampaikan sampai Minggu belum ada laporan tentang warga yang kehilangan anggota keluarga. Dia juga masih menunggu perkembangan hasil penyelidikan dari Polres Sragen.

“Lokasinya itu berada di lereng perbukitan. Kalau dari dasar bukit ya tingginya enam meter sehingga evakuasinya cukup lama. Di bagian atas bukit itu ada jalan setapak. Kalau laporan dari Polsek, ada beberapa barang yang ditemukan, seperti gunting, ponsel, dan sendal jepit,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Paimin menjelaskan sebelum menemukan mayat, petani pencari rumput Sugiyanto, 48, warga Dusun Bulu, RT 024, Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen, menemukan ponsel dan sandal jepit. “Anehnya, ponsel itu tidak ada baterai dan kartunya. Kemarin saya sempat diminta mengecek ada orang gila. Setelah saya cek ternyata orang gila itu masih hidup,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya