SOLOPOS.COM - Sukmo Setiawan, 67, atau akrab disapa Mbah Wawan Wagra Kelurahan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang sudah enam kali mengentaskan mayat dari aliran Sungai Bengawan Solo. Foto diambil Selasa (17/11/2015). ( Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Penemuan mayat Madiun khususnya di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Kelurahan Nambangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, kerap ditangani Mbah Wawan.

Madiunpos.com, MADIUN – Usia yang tidak lagi muda membuat warga Kelurahan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Sukmo Setiawan, 67, atau akrab disapa Mbah Wawan memilih menghabiskan waktu dengan memancing. Rutinitasnya melempar kail di tepi aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Nambangan Kidul membuat Mbah Wawan akrab dengan penemuan mayat Madiun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya waktu masih muda bisa kerja di mana-mana, namun sekarang menikmati masa tua saja. Saya hampir setiap hari berangkat memancing di aliran Sungai Bangawan Solo. Rutinitas untuk menyalurkan hobi memancing ini sudah saya lakoni lebih dari lima tahun,” kata Mbah Wawan kepada Madiunpos.com di Nambangan Kidul, Selasa (17/11/2015).

Mbah Wawan menceritakan pengalaman di sela-sela memancing, yakni pernah enam kali mengentas mayat dari aliran Sungai Bangawan Solo wilayah Nambangan Kidul. Dia mengaku awalnya takut, tetapi perasaan tersebut lama-kelamaan tidak lagi muncul setelah mengentaskan beberapa mayat mengapung di aliran Sungai Bangawan Solo.

Mbah Wawan nekat mengentaskan mayat karena sebagaian besar warga lain tidak berani. “Sudah enam mayat saya giring dari tengah sungai menuju daratan. Karena memang selalu di sekitar tepi aliran Sungai Bangawan Solo, saya upayakan bisa membantu siapa saja yang meminta pertolongan. Kebetulan memang ada enam mayat yang ditemukan, jadi saya juga membantu melakukan evakuasi,” ujar Mbah Wawan.

Ambyar Dipegang
Mbah Wawan mengatakan pengalaman paling mengerikan saat mengentas sosok mayat perempuan di tengah aliran Sungai Bangawan Solo beberapa tahun silam. Saat itu, lanjut dia, tubuh mayat perempuan tersebut ambyar setelah dia pegang. Mbah Wawan mengaku agak trauma dengan peristiawa itu. Demi menghilangkan rasa jijik dan kasihan terhadap mayat, Mbah Wawan mengaku, selalu membuang setiap baju yang dia kenakan.

“Agar tidak dituduh melakukan kejahatan, mulai beberapa tahun lalu saya mau mengentaskan mayat apabila disaksikan polisi. Meski aparat kepolisian datang ke TKP [tempat kejadian perkara], biasanya saya tetap diminta bantuan. Saya membantu tanpa pamrih. Saya kasihan, mayat itu juga butuh penanganan,” jelas Mbah Wawan yang baru saja membantu mengentaskan mayat laki-laki yang diduga gelandangan, Selasa pagi.

Mbah Wawan menceritakan penemuan mayat Madiun biasanya didasari berbagai motif. Menurut dia, mayat yang ditemukan di aliran Sungai Bangawan Solo wilayah Nambangan Kidul dalam kondisi yang wajar atau anggota tubuh lengkap. Mbah Wawan memprediksi mayat-mayat yang pernah dia entaskan adalah korban kecelakaan saat melakukan aktivitas di sekitar sungai, seperti mandi, berak, bahkan memancing.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya