SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat bayi (Dok. Solopos.com)

Penemuan janin terjadi di sebuah masjid di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Takmir Masjid Al-Fath Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman dikejutkan dengan temuan mayat bayi di dalam masjid, Selasa (11/8/2015) pagi. Pembuang mayat bayi itu meninggalkan secarik kertas bertuliskan permintaan agar penemu menguburkan bayi dengan layak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mayat bayi pertama kali ditemukan Takmir Masjid Al-Fath, Arif Suryanto, 40, saat akan menjalankan ibadah Salat sekitar pukul 03.30 WIB, Selasa (11/8/2015). Arif menceritakan, setelah mengambil air wudlu, lalu masuk ke dalam masjid, ia dikagetkan dengan keberadaan sebuah kardus. Ketika dibuka, ia melihat uang tunai Rp150.000 di dalamnya. Kemudian di samping uang itu terdapat bungkusan plastik warna putih yang berisi bayi dengan diselimuti kain warna putih serta kaus warna merah. Selain itu di dalamnya juga berisi ari-ari bayi tersebut.

“Saya pegang agak gembur dan ternyata bayi. Kardus itu posisinya di dalam masjid,” ungkap dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (11/8/2015) siang.

Arif menambahkan, ia kemudian memberitahukan kepada temannya yang berada di masjid. Setelah dicek memang kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki itu sudah meninggal dunia. Ia menemukan secarik kertas berwarna putih di bawah bayi, bertuliskan agar bayi dikuburkan dengan layak. Kertas itu diduga sengaja ditulis oleh pelaku pembuang yang meninggalkan bayi di masjid itu.

“Bunyi tulisannya, Assalamu’alaikum, bapak/ibu tolong kuburkan anak ini dengan layak ya, terima kasih,” ucap Arif.

Menurutnya, mayat bayi itu diperkirakan dimasukkan ke dalam masjid antara pukul 24.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Karena pada pukul 23.00 WIB ia bersama temannya masih belum tidur di dalam masjid. Bahkan saat akan tidur dan menutup regol masjid belum ditemukan kardus berisi mayat bayi itu.

“Kami masih sempat ngobrol di dalam masjid sama teman-teman. Makanya saya kaget saat pagi hari ada kardus itu,” imbuhnya.

Tidak ada informasi dari warga sekitarnya terkait identitas mayat bayi. Selain itu di kampungnya, kata Arif, penghuni lebih didominasi anak kos. Sehingga tidak dapat mengetahui kemungkinan adanya yang melahirkan.

Terpisah, Camat Depok Budiharjo mengatakan selama beberapa bulan terakhir kerap ditemukan mayat bayi yang dibuang di Depok seperti di sungai. Meski demikian belum tentu pelakunya tinggal di Depok. “Biasanya di sungai. Kalau ini ditaruh di masjid. Kondisinya sudah dicek secara medis dan memang sudah meninggal dunia,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya