SOLOPOS.COM - Tersangka pembuangan anak dan penganiayaan, Wiryono, 44, warga RT 005/RW 011, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, (kanan) diperiksa petugas di Mapolres Sukoharjo, Jumat (26/6/2015). Tersangka nekat membuang anaknya di wilayah Boyolali lantaran terpengaruh bisikan gaib. (JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Penemuan anak di Ngemplak, Boyolali, yang ternyata dibuang oleh ayahnya sendiri menggegerkan publik.

Solopos.com, SOLO – Peristiwa pembuangan anak oleh ayah sendiri yang terjadi di Ngemplak, Boyolali, membuat miris sejumlah pihak. Ketua Yayasan Kakak Solo, Shoim Sahriyati, mengatakan meskipun pelakunya itu ayahnya sendiri, proses hukum harus tetap berjalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, seorang ayah yang tega membuang anaknya sendiri berarti gagal melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua.

“Ayah itu tidak bisa memberikan hak pengasuhan anak yang akhirnya mengancam kelangsungan hidup anaknya” jelas dia saat dihubungi , Jumat (26/6/2015).

Perilaku itu, bisa dijerat Pasal 77 UU No. 35/2014 Perubahan tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama lima tahun.

Seperti diberitakan, Wiryono, 44, warga RT 005/RW 011, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, tega membuang kedua anaknya, Rizki, 5, dan Hanifa, 3, di wilayah Boyolali, Rabu (24/6/2015). Dia mengaku membuang buah hatinya lantaran dipengaruhi bisikan gaib. (baca: Pelaku Tega Buang Anak Sendiri karena Bisikan Gaib, Ini Pengakuannya)

Dia menyarankan yang harus dilakukan pertama adalah anak diberikan pelayanan dan rehabilitasi sesuai kebutuhan sampai nyaman dan aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya