SOLOPOS.COM - Ilustrasi--Setop Covid-19. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di Penn State College of Medicine menemukan bahwa obat kumur dapat menonaktifkan virus corona hanya dalam 30 detik.

Berdasarkan penelitian yang hasilnya diterbitkan dalam Journal of Medical Virology itu, para peneliti menguji berbagai bilasan oral dan nasofaring yang termasuk larutan sampo bayi 1 persen, neti pot, pembersih mulut peroksida, dan obat kumur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menentukan seberapa baik obat pembersih itu menonaktifkan virus corona pada manusia. Hasilnya, obat kumur efektif menonaktifkan lebih dari 99,9 persen virus corona hanya dalam waktu 30 detik.

Prodi Teknik Mesin ITNY Jajaki Kerja Sama dengan CV Karya Hidup Sentosa

Lebih khusus lagi, para peneliti menggunakan tes untuk mereplikasi interaksi virus di rongga hidung dan mulut dengan kumur dan obat kumur. Hal itu karena rongga hidung dan mulut dianggap sebagai titik masuk utama untuk virus corona pada manusia, termasuk SARS-CoV -2.

Meskipun para peneliti tidak secara khusus menguji SARS-CoV-2 dalam penelitian tersebut, virus baru secara genetik mirip dengan virus corona terhadap manusia lainnya yang diuji.

Hal ini membuat para peneliti berhipotesis bahwa hasilnya akan serupa. Dalam penelitian ini, jenis virus corona manusia dicampur dengan larutan sampo bayi, berbagai obat kumur antiseptik peroksida, dan berbagai merek obat kumur.

Duh, 25 Jenis Ikan Lokal di Perairan Jatim Sudah Punah

Virus Corona Dinonaktifkan

Larutan tersebut dapat berinteraksi dengan virus untuk waktu yang berbeda, termasuk 30 detik, satu menit, dan dua menit. Solusinya kemudian diencerkan untuk mencegah inaktivasi virus lebih lanjut.

Untuk mengukur seberapa banyak virus yang dinonaktifkan, para peneliti menempatkan larutan yang diencerkan dalam kontak dengan sel manusia yang dikultur.

Mereka menghitung berapa banyak sel yang tetap hidup setelah beberapa hari terpapar larutan virus dan menggunakan jumlah itu untuk menghitung jumlah virus corona pada manusia yang dinonaktifkan akibat paparan obat kumur atau obat kumur yang diuji.

Polisi Ungkap Ada Bekas Selotip di Tangan dan Luka di Dahi Wanita Terbakar Dalam Mobil Sukoharjo

Penulis utama studi Craig Meyers, seorang profesor terkemuka mikrobiologi dan imunologi serta kebidanan dan ginekologi, mengatakan hasil menunjukkan bahwa jumlah virus corona (viral load) di mulut orang yang terinfeksi dapat dikurangi dengan menggunakan obat kumur.

"Sementara kami menunggu vaksin dikembangkan, metode untuk mengurangi penularan dibutuhkan. Produk yang kami uji sudah tersedia dan sering kali sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari orang," kata Meyers seperti dilansir Bisnis.com dari Fox News, Rabu (21/10/2020).

Pendaftaran PTPS di Sragen Diperpanjang Lagi hingga Senin (26/10/2020)

Temuan tim mendukung penelitian sebelumnya yang juga melihat bagaimana obat kumur dapat mengurangi viral load virus corona pada manusia.

Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Function pada Mei juga menyimpulkan bahwa obat kumur dapat berperan dalam mencegah penularan virus corona baru.

Selain itu, studi yang lebih baru yang diterbitkan dalam The Journal of Infectious Diseases sampai pada kesimpulan serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya