SOLOPOS.COM - Ilustrasi kursi di pesawat (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Hasil penelitian terbaru mengungkapkan mengosongkan kursi tengah pesawat bisa kurangi risiko persebaran Covid-19. Studi ini baru dirilis di CDC Morbidity and Mortality Weekly Report pada Rabu (14/4/2021).

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Karena itu peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Kansas State University Amerika Serikat menyarankan bagi maskapai penerbangan untuk mengosongkan kursi tengah guna mencegah penularan Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Live Science, studi ini berakar pada kasusa 2017. Ketika itu, peneliti Kansas State University mendirikan kabin pesawat tiruan yang diisi dengan boneka dengan suhu tubuh untuk mensimulasikan persebaran  Covid-19 ndi pesawat (sebuah proyek yang pada saat itu relevan dengan penelitian influenza).

Para peneliti lalu menyemprotkan udara kabin palsu dengan virus MS2, virus RNA yang menyerang bakteri tertentu tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Virus ini sering digunakan sebagai pengganti patogen berbahaya yang menyebar di aerosol kecil yang mengambang, seperti virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Juga:  Minuman Buka Puasa Air Hangat Atau Air Dingin? Simak Penjelasannya

Simulasi kabin lorong tunggal dan lorong ganda pada pesawat dilakukan menggunakan cara eksperimen yang sama. Para peneliti membuat model komputer untuk menganalisis pengurangan paparan SAR-CoV-2 dengan jarak dari orang yang terinfeksi. Mereka juga mensimulasi apa yang akan terjadi jika kursi tengah dibiarkan kosong atau dibiarkan penuh.

Dalam skenario yang digunakan, hasil menunjukkan pengurangan eksposur persebaran Covid-19 antara 23 persen dan 57 persen ketika kursi tengah pesawat dibiarkan kosong alih-alih terisi.

Penurunan 23 persen terjadi ketika penumpang yang terinfeksi duduk di baris yang sama dengan penumpang yang tidak terinfeksi. Mengosongkan kursi tengah di antara keduanya mengurangi kemungkinan penumpang yang tidak terinfeksi akan terpapar virus hampir seperempatnya.

Melansir Liputan6.com, Senin (19/4/2021), para peneliti juga memodelkan pengurangan risiko untuk kabin berisikan 12 orang, saat satu, dua atau tiga orang di pesawat terinfeksi SARS-CoV-2 dan kursi tengah dibiarkan kosong. Mereka menemukan bahwa bergantung pada berapa banyak orang yang tertular, membiarkan kursi tengah kosong mengurangi risiko paparan selanjutnya sebesar 35 persen hingga 39,4 persen.

Yang menarik, peneliti juga mengukur efek gabungan dari jarak dan pengurangan kapasitas. Hasil penelitian menunjukkan penurunan 57 persen paparan Covid-19 bila kursi tengah pesawat kosong. Paparan disini tidak sama dengan menularkan infeksi yang sebenarnya, tetapi paparan adalah prasyarat untuk penyebaran virus, catat para peneliti.

Baca Juga:  Ketahui Sit Up Yang Benar Saat Puasa Agar Tubuh Tak Lemas

Terlepas dari hal tersebut CDC tidak menyarankan untuk melakukan penerbangan bila tidak perlu atau darurat. Meskipun sistem ventilasi maskapai sebenarnya mengumpulkan dan menyaring udara di beberapa bagian.

Namun karena data asli di dalam maket kabin pesawat dikumpulkan sebelum pandemi Covid-19, para peneliti tidak meneliti efek masker wajah pada persebaran Covid-19.

Masker bagus untuk memblokir tetesan pernapasan. Masker juga menjadi perantara untuk menjauhkan tangan dari hidung dan mulut. Dengan demikian, kombinasi kursi tengah yang kosong dan masker wajah cenderung lebih protektif daripada masker wajah saja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya