SOLOPOS.COM - Pendopo, Ndalem Ageng, Pringgitan di Puro Mangkunegaran, Jl Ronggowarsito No 83, Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Senin (29/3/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Tahukah Anda ternyata pendopo di Pura Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, diklaim sebagai pendopo terbesar di Indonesia?

Melansir situs resmi milik Pura Mangkunegaran, pendopo yang bernama Pendopo Ageng ini memiliki ukuran 3.500 meter persegi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bangunan ini berbentuk joglo dan mampu menampung kurang lebih 5.000 hingga 10.000 orang. Sehingga pendopo ini diklaim sebagai pendopo terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Tak Hanya Batu Andesit, Ini “Harta Karun” Desa Wadas Purworejo Lainnya

Hal ini juga dibenarkan oleh Purwanto, abdi dalem pariwisata Pura Mangkunegaran Solo dalam penjelasannya di video berjudul Istana Mangkunegaran Surakarta KGPPA Mangkunegoro IX di kanal Youtube MASBANYUMAS.

Dalam video tersebut, Purwanto mengatakan dibandingkan dengan pendopo keraton lainnya di Indonesia, pendopo Pura Mangkunegaran merupakan yang terbesar di Indonesia.

Baca Juga:  Bukan Rp200 Juta, Kamu Bisa Dapat Daihatsu Rocky dengan Harga Rp90.000

“Pendopo [Pura Mangkunegaran] dengan joglo terbesar di Indonesia melebihi pendopo atau joglo keraton lain. Meski terbesar, ini ornamennya sederhana. Pilar-pilarnya tidak diukir tapi muncul keanggunan. Di sini, dihiasi lampu gantung yang dibeli dari Eropa dan aslinya pakai lilin,” ujar dia.

Uniknya, bangunan pendopo Pura Mangkunegaran Solo ini didirikan tanpa menggunakan paku. Keunikan lainnya dari pendopo ini terletak pada bagian langit-langit pendopo. Di sini, terbentang Batik Kumudowati yang terdiri delapan kotak. Di mana bagian tengahnya masing-masing memiliki warna dan arti yang berbeda.

Baca Juga: Inspirasi Kado Valentine untuk Pacar atau Cowok Kamu, Dijamin Romantis!

Di area pendopo, juga terdapat tiga buah gamelan yang ditutupi kain. Ketiga gamelan tersebut bernama Lipur Sari yang ditabuh setiap Rabu untuk latihan tari, Kyai Seton (yang terdiri dari Kyai Segoro Windu, Kyai Pamerdasih, dan Kyai Baswara) ditabuh setiap hari Sabtu, dan Kyai Kenyut Mesem yang ditabuh pada upacara pernikahan dan kenaikan tahta.

Tepat di belakang pendopo Pura Mangkunegaran Solo terdapat Pringgitan. Bangunan ini berbentuk kuthuk ngambang dan digunakan untuk pertunjukan wayang kulit. Di tempat ini juga terdapat foto KGPAA Mangkunegara IX beserta GKP Mangkunegara IX.

Baca Juga: Pengalaman Pendaki Gunung Lawu Pakai Baju Hijau, Apa yang Dialami?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya