SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyumbangan darah oleh donor. (JIBI/Solopos/Dok.)

Penurunan jumlah pendonor darah hingga 40% saat bulan Ramadan membuat persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul semakin menipis

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penurunan jumlah pendonor darah hingga 40% saat bulan Ramadan membuat persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul semakin menipis. Padahal kebutuhan darah saat bulan Ramadan tetap tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela (P2DS), PMI Gunungkidul, Slamet Riyanto mengatakan saat ini persediaan darah di PMI minim. Hal itu lantaran jumlah pendonor berkurang derastis seiring datangnya bulan puasa.

“Penurunnya kalau pas bulan puasa ya bisa mencapai 40%,” kata dia saat ditemui di kantor PMI, Kamis (8/6/2017).

Pada bulan biasa, rata-rata PMI dapat memperoleh 500 kantong darah dari sekitar 400 lebih pendonor. Namun memasuki hari ke-13 pada bulan puasa kali ini PMI baru mendapatkan 90 kantong darah. Padahal kebutuhan darah di rumah sakit ataupun di luar rumah sakit tetap sama seperti bulan-bulan biasanya.

“Rata-rata permintaan darah setiap bulannya ya sekitar 500 kantong. Kalau saat bulan puasa seperti ini otomasis kami kekurangan darah, karena jumlah pendonor juga berkurang,” ujarnya.

Solusi yang dapat dilakukan PMI selama ini adalah dengan gencar memberikan info donor ke pendonor tetap, melalui pesan pemberitahuan langsung. Harapannya meskipun bulan puasa para pendonor tetap bisa mendonorkan darahnya secara rutin.

Sementara itu, Ketua PMI Gununngkidul, Iswandoyo menambahkan, selain memberikan informasi langsung kepada pendonor. PMI juga bekerjasama dengan sejumlah organisasi keagamaan non muslim yang tidak menjalankan ibadan puasa untuk tetap melakukan donor darah.

“Kami bekerjasama dengan gereja-gereja atau wihara yang ada di Gunungkidul agar jamaahnya dapat melakukan donor darah. Jadwal rutinya juga sudah kami buat,” katanya.

Pasalnya dia mengakui selama ini PMI memang mengandalkan kerjasama dengan sejumlah lembaga untuk mendapatkan pendonor suka rela. Hal itu lantaran mayoritas pendonor berasal dari lembaga pemerintah, swasta maupun organisasi kegamaan.

Namun demikian jika persediaan darah di PMI masih kurang atau semakin menipis maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan PMI DIY. “Kalau persediaan kurang atau semakin menipis kami langsung menghubungi PMI DIY, sehingga kalau ada kebutuhan yang mendesak tetap dapat di layani,” kata Iswandoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya