SOLOPOS.COM - Anggota FPDIP DPRD Solo berdemo menolak PPDB online SMA/SMK di depan kantor DPRD Solo, Selasa (13/6/2017). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Pendidikan Solo, sejumlah anggota DPRD dari FPDIP berdemo di depan Gedung DPRD.

Solopos.com, SOLO — Belasan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPRD Solo menggelar aksi demo terkait pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online untuk SMA/SMK di wilayah Provinsi Jawa Tengah di depan Kantor DPRD Solo, Selasa (13/6/2017) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para politikus FPDIP ini memprotes kebijakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyangkut nasib siswa dari keluarga miskin (gakin). Di samping itu, mereka juga menolak kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ketua FPDIP DPRD Solo, Y.F. Sukasno, mengimbau Gubernur Jateng mempertimbangkan pentingnya kebijakan sekolah bagi semua anak, terutama dari gakin. Maka dari itu, dia menuntut Gubernur dapat menyediakan daya tampung bagi semua gakin di Solo dengan pembiayaan APBD Solo.

Berikutnya yang dituntut adalah menyelenggarakan tindakan afirmasi bagi siswa gakin dalam sistem PPDB di kemudian hari. “Pendidikan yang baik dan berkualitas adalah satu langkah awal untuk meretas lingkaran kemiskinan. Hal ini merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan secara keseluruhan demi membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas,” tuturnya kepada wartawan.

Anggota FPDIP Solo, Henny Nogogini, menambahkan FPDIP juga menolak kebijakan 5 hari sekolah dengan berbagai pertimbangan. Pertama, secara umum selain kebutuhan kognisi anak juga butuh mengembangkan aspek psikomotorik dan afektif melalui sosialisasi dengan keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, pembagian waktu di sekolah dan rumah seyogyanya proporsional.

“Kedua, kondisi geografis masing-masing wilayah memiliki kendala akses ke sekolah yang berbeda-beda. Ada yang aksesnya mudah, tapi ada pula yang susah. Ketiga, daya dukung fisik dan nonfisik di masing-masing sekolah belum disiapkan untuk menjalankan sekolah sehari penuh,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya