SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaksanaan PPDB Online (JIBI/Solopos/Dok.)

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Kota Solo juga akan menggunakan sistem zonasi.

Solopos.com, SOLO — Tak hanya SMA/SMK, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Tahun Ajaran 2018/2019 di Kota Solo juga akan menggunakan sistem zonasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati, mengatakan saat ini masih dibahas mekanisme sistem zonasi karena jumlah SMP cukup banyak dan penyebarannya tidak merata. Dia menyebutkan di Solo ada 70 lebih SMP di mana sebanyak 27 di antaranya adalah SMP negeri.

“Meski sampai sekarang belum diputuskan mekanisme sistem zonasi itu seperti apa, tapi pada PPDB SMP tahun ini [2018] sudah pasti menggunakan sistem zonasi,” katanya kepada wartawan di Solo, Selasa (30/1/2018). (Baca: PPDB SMA di Solo Gunakan Sistem Zonasi, Begini Pembagiannya)

Etty mengatakan pembahasan mekanisme sistem zonasi PPDB SMP melibatkan steakholders serta pemerintah kecamatan dan kelurahan. Bila pembahasan sudah rampung, Etty akan menyampaikannya kepada Wali Kota Solo untuk dibuatkan keputusan payung hukum PPDB SMP.

“Masih ada waktu, kami optimistis pembahasan mekanisme sistem zonasi bisa rampung sebelum dimulainya PPDB SMP,” ungkap perempuan berhijab ini.

Penerimaan PPDB SMAN Tahun Ajaran 2018/2019 di Solo sebelumnya juga sudah diputuskan akan menggunakan sistem zonasi. Di sisi lain, Kepala SMPN 24 Solo, Siti Latifah, mengatakan sudah mendapatkan informasi akan diberlakukannya sistem zonasi pada PPDB SMP Tahun Ajaran 2018/2019.

“Bu Etty [Etty Retnowati] sudah menyampaikan informasi sistem zonasi kepada para kepala SMP pada saat apel Selasa pekan lalu di kantor Diknas,” jelas dia.

Ifah, panggilan Siti Latifah, setuju sistem zonasi untuk penyamarataan sekolah serta menghilangkan adanya sekolah favorit-nonfavorit. Dengan sistem zonasi, masyarakat harus menyekolahkan anak mereka di SMP terdekat dengan tempat tinggal, tidak bisa memilih sekolah favorit di luar zona.

Dia menambahkan sistem zonasi juga bisa meningkatkan kualitas sekolah yang selama ini dipandang sebelah mata masyarakat karena dianggap kurang bermutu. “Masyarakat harus mengubah mindset tentang SMP favorit yang nantinya sudah tidak ada lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya