SOLOPOS.COM - Politikus PKS Fahri Hamzah seusai memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Pendidikan yang dilakukan di SMAN 1 Semarang berbuah dikeluarkannya dua siswa.

Semarangpos.com, SEMARANG – Nasib pilu yang dialami dua siswi SMA Negeri 1 Semarang, AN, 16, dan AF, 18, rupannya menyita perhatian Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku prihatin dan sangat menyayangkan sikap sekolah yang terkesan sewenang-wenang mengeluarkan kedua siswa menjelang ujian kelulusan atau ujian nasional (UN).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tanggapan Fahri itu disampaikan melalui media sosial Twitter dalam akun pribadinya di @Fahrihamzah. Awalnya, Fahri melihat kicauan pengguna akun Twitter @ObinRobin yang mengomentari berita terkait kasus yang dialami dua siswa SMAN 1 Semarang itu di media online.

Melihat kicauan pengguna akun @ObinRobin itu, Fahri pun langsung berkomentar. Ia bahkan turut memberikan mention ke akun milik @ganjarpranowo agar permasalahan itu segera dituntaskan.

Pak @ganjarpranowo tolong bantu komunikasikan selamatkan Anin dkk. Mereka mau ujian malah dipecat. Juga Kemendikbud_RI segera bertindak. Jangan telat masa depan orang bisa hancur,” tulis Fahri dalam akun Twitter-nya, Kamis (1/3/2018).

Selang beberapa menit, Fahri kembali memberikan kicauan di Twitter terkait nasib dua siswa kelas XII SMAN 1 Semarang itu. “Usut PRILAKU sepihak. Kenakalan remaja jangan main pecat. Kenakalan negara aja dibiarin aja. Jangan ngawur itu sekolah,” kicau Fahri lagi.

Menanggapi kicauan Fahri itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nonaktif, Ganjar Pranowo, pun langsung membalas. “Sudah direspon oleh pemprov sjk kejadian. Mhn maaf pak ketua saya sdg cuti tapi saya ikut pantau,” tulis cagub Jateng nomor urut satu pada pilkada atau Pilgub Jateng 2018 melalui akun Twitter miliknya di @ganjarpranowo.

Maturnuwun pak Gub… Saya doakan sukses… Tapi tolong pantau jangan ada anak kita yang dikeluarkan… Ini mau ujian… Saya kontak pak pak menteri segera…,” jawab akun @Fahrihamzah.

Kabar terkait dikeluarkannya AN dan AF memang menyita perhatian masyarakat. Hal itu dikarenakan keduanya di-DO oleh sekolah atas tuduhan melakukan kekerasan terhadap juniornya saat kegiatan LDK pada kepengurusan OSIS.

Ada sembilan siswa yang mengalami sanksi dari pihak sekolah karena diduga melakukan tindak kekersan itu. Namun, dari sembilan siswa itu hanya AN dan AF yang dikeluarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya