SOLOPOS.COM - Sejumlah wali murid keluar dari gedung SMAN 2 Karanganyar setelah bermusyawarah dengan pengelola sekolah setempat, Kamis (27/7/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Para wali murid SMA/SMK di Karanganyar lega setelah dijanjikan bantuan dana senilai Rp19,6 miliar cair pekan depan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berjanji bakal mengucurkan bantuan operasional pendidikan SMA/SMK senilai Rp19,6 miliar mulai pekan depan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wali murid SMA/SMK pun mengaku lega dengan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengalokasikan anggaran tersebut guna meringankan beban sumbangan pengembangan pendidikan (SPP). (Baca: Wali Murid SMAN 2 Karanganyar Keberatan Ditarik Uang SPP)

“Anggaran itu [Rp19,6 miliar] saya cairkan pekan depan. Awalnya memang upaya kami memberikan bantuan ditolak [pemerintah rovinsi (pemprov)]. Tapi, peraturan gubernur sudah terbit. Makanya, kami sudah diperbolehkan membantu siswa SMA/SMK di Karanganyar,” katanya Juliyatmono saat ditemui wartawan di gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Karanganyar, Sabtu (29/7/2017).

Juliyatmono mengatakan Pemkab Karanganyar selalu berkomitmen memberikan pendidikan gratis untuk peserta didik di Bumi Intanpari. Namun, hal tersebut sulit dilakukan setelah pemprov membuat kebijakan sekolah boleh menarik uang SPP ke siswa.

“Kami sebenarnya masih memegang komitmen itu [pendidikan gratis],” katanya.

Disinggung sudah adanya SMA yang menetapkan iuran SPP bagi siswanya, Juliyatmono meminta sekolah bersangkutan mengkaji ulang besarnya iuran tersebut menyusul akan dicairkannya bantuan dari Pemkab. Hal itu termasuk di SMAN 2 Karanganyar yang sudah menetapkan iuran SPP senilai Rp120.000 setiap siswa per bulan.

“Kan sudah ada bantuan dari pemkab. Mestinya, iurannya sudah tidak seperti itu lagi. Harus disesuaikan,” katanya.

Salah satu wali murid di SMAN 2 Karanganyar, Iwan, mengapresiasi langkah Pemkab Karanganyar memberikan bantuan ke peserta didik. “Sebagai orang tua siswa, kami lega mendengar kabar itu. Kalaupun ada iuran SPP tidak sampai Rp120.000. Semoga bisa di bawah Rp100.000 setiap siswa per bulan. Penetapan iuran SPP di SMAN 2 Karanganyar beberapa waktu lalu memang mengejutkan banyak wali murid. Para siswa yang tadinya tak membayar apa-apa, tiba-tiba dikagetkan dengan iuran SPP,” katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Agus Haryanto, mengatakan Pemkab berkomitmen memberikan bantuan ke seluruh siswa di Bumi Intanpari. Diharapkan seluruh pengelola SMA/SMK di Karanganyar sudah dapat mengirimkan data terkait jumlah siswa ke Disdikbud Karanganyar secepatnya.

“Yang kami berikan bantuan tak hanya siswa SMA/SMK. Selama ini, siswa di tingkat SD/SMP sederajat juga sudah menerima bantuan seperti itu. Nominal bantuan di tingkat SD Rp8,1 miliar. Sedangkan SMP Rp11,8 miliar,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah wali murid SMAN 2 Karanganyar keberatan dengan penarikan uang SPP, mulai Agustus mendatang. Sesuai rencana penarikan uang SPP itu digunakan membayar guru honorer, mendukung kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya.

“Semua sekolah akan melakukan hal yang sama. Kebetulan yang menyosialisasikan persoalan ini baru kami,” kata Kepala SMAN 2 Karanganyar, Suliyastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya