SOLOPOS.COM - Ahmad Baidhowi, 9, santri cilik dari ponpes di wilayah Andong saat diselamatkan di Mapolsek Andong, Selasa (17/1/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Pendidikan Boyolali, seorang santri berusia 9 tahun kabur dari ponpes tempatnya belajar di Andong.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang santri berusia 9 tahun, Ahmad Baidhowi, kabur dari lokasi pondok pesantren (ponpes) tempat ia menimba ilmu di wilayah Kecamatan Andong, Boyolali, Jumat (13/1/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Santri cilik tersebut bahkan sempat kesasar di Pasar Andong sebelum akhirnya diselamatkan aparat polisi setempat. Informasi yang dihimpun Solopos.com di Mapolsek Andong, Selasa (17/1/2017), santri cilik tersebut kabur lantaran mengaku tak kerasan hidup dengan aturan di dalam pondok.

Ia juga mengaku tak bisa menyesuaikan dengan lingkungan baru di pondok pesantren. “Namanya anak, biasanya tinggal di rumah tiba-tiba tinggal di pesantren dengan aturan pondok dan gaya hidup pondok, pasti kaget. Nah, hal-hal itu yang membuat anak ini kabur,” ujar Kapolsek Andong, AKP Suwardiyono, kepada Solopos.com, Selasa.

Saat ditemukan, santri cilik itu mengenakan jaket warna biru tua dan celana panjang hitam. Anak itu meninggalkan ponpes selama berhari-hari. Saat ditemukan di dalam Pasar Andong, ia tampak bingung seperti tak tahu jalan keluar.

Pedagang yang melihat bocah kebingungan itu, lantas menghubungi aparat polisi setempat. Ia lantas diajak masuk ke kantor polisi dan dijamu makan. “Kami waswas anak ini belum makan selama berhari-hari. Makanya, langsung kami jamu makan dan kami ajak main-main agar tak tertekan mentalnya,” jelasnya.

Meski tampak bingung, lanjut Kapolsek, anak tersebut tampak sehat kondisi psikisnya. Ia juga tak menangis atau ketakutan lantaran tak tahu arah pulang. “Alhamdulillah, kondisi psikisnya sehat. Ia juga tak menangis,” terangnya.

Setelah dirasa mulai tenang di dalam Mapolsek, polisi baru menanyakan tempat tinggalnya, orang tuanya, alamat pondoknya, dan lain-lainnya. “Anak itu ternyata cukup cerdas. Itu terlihat saat diajak komunikasi polisi, semua jawaban-jawabannya logis dan jelas, termasuk alamat rumahnya di Magelang,” paparnya.

Dari situlah, polisi segera berkoordinasi dengan Polres Magelang, tempat asal anak itu. Bocah itu rupanya putra seorang kiai yang juga memiliki ponpes, yakni Ponpes Al Husein, Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Magelang.

“Orang tuanya, Muh. Khotibul Umam, kami kabari dan kami pertemukan di Mapolsek. Pengelola pondok anak itu juga kami hadirkan,” terangnya.

Setelah melalui musyawarah antara pengasuh pondok dan orang tua anak itu, jelas Kapolsek, akhirnya diputuskan anak itu dikembalikan kepada orang tuanya. Kedua pihak sama-sama bisa memahami karena demi menjaga masa depan anak.

“Tak ada yang salah dengan ponpes maupun tua orang tua anak itu. Ini kejadian yang bisa dimaklumi karena yang dihadapi adalah anak kecil,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya