SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha Pemain Persis Solo, Bayu Nugroho berusaha melewati adangan pemain UiTM FC Malaysia pada pertandingan persahabatan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2013). Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persis Solo


Solopos.com, SOLO
—Persis Solo mendapatkan dana segar sekitar Rp50 juta setelah menggelar laga persahabatan kontra klub Malaysia, Universiti Teknologi Mara FC di Stadion Manahan Solo, Sabtu (21/12). Namun, besarnya pemasukan dari penjualan tiket ini belum menjamin kebutuhan Persis ke depan.

Panpel Persis Solo, Paulus Haryoto, menyatakan laba kotor yang diterima dari hasil penjualan tiket penonton di duel persahabatan melawan klub kasta kedua sepak bola Negeri Jiran akhir pekan lalu itu mencapai Rp118 juta. Namun, pemasukan tersebut masih dikurangi pajak sekitar Rp11.800.000 dan biaya operasional pertandingan yang mencapai Rp60 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada potongan pajak 10 persen. Biaya operasional, seperti sewa stadion, keamanan, kesehatan, tenaga, anak gawang, membayar kebersihan, dan lain-lain mencapai Rp60 juta. Jadi kira-kira kami bisa dapat pemasukan bersih Rp50 juta,” jelas Paulus ketika dihubungi Solopos.com, Senin (23/12).

Pemasukan itu bakal lansung dimasukkan ke kas Persis, untuk dijadikan modal menggelar laga-laga Laskar Sambernyawa berikutnya. Termasuk, persiapan uji tanding melawan tim juara Malaysia Super League, Singapore Lions XIII pada awal Januari nanti.

“Untuk laga uji coba, pemasukan segitu Rp50 juta, sudah lumayan. Ini juga berkat antusias Pasoepati dalam membeli tiket untuk menonton pertandingan kemarin,” sambungnya.

Sejauh ini, majemen Persis selalu yakin pemasukan dari penjualan tiket penonton nantinya bisa dipakai untuk mengkaver kebutuhan tim di Divisi Utama musim depan. Namun, Paulus, sangat yakin penjualan tiket penonton hanya penyokong bagian kecil dalam pendanaan sebuah klub.

“Kalau hanya mengandalkan tiket penonton, tetap kurang. Hasil tiket itukan hanya sebagian kecil pemasukan tim. Untuk operasional jelas tidak cukup, belum gaji pemain, atau ketika mereka tanding ke luar, juga pesanan catering,” sambungnya.

Bagaimana pun, terang Paulus, Persis tetap harus menggali dana dari sponsor untuk membiayai operasi tim apabila ingin turun di Divisi Utama musim depan. “Jelas, harus ada pemasukan dari sumber lalin,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya