SOLOPOS.COM - Ragam wisata air di Objek Wisata Tlatar, Boyolali. (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Pendapatan daerah dari sektor pariwisata di Boyolali diperkirakan menurun hingg 60% tahun ini. Meski begitu belum ada informasi pasti mengenai suntikan dana dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, Susilo Hartono, sekitar tujuh bulan setelah munculnya pandemi Covid-19, sejumlah lokasi wisata tutup. Hal itu berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada Retakan Tanah di Kawasan yang Pernah Longsor, BPDB Karanganyar Perketat Pengawasan

“Sampai dengan Oktober ini untuk pariwisata di Boyolali, dibandingkan tahun lalu, penurunan PAD cukup banyak. Penurunan diperkirakan bisa sampai 60%,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (22/10/2020).

Dia menjelaskan biasanya sektor pariwisata akan menggeliat saat momentum-momentum khusus, seerti liburan sekolah, Lebaran dan sebagainya. Namun panen raya tahun ini tidak bisa diraih karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Dari target awal untuk PAD tahun ini senilai Rp2 miliar, direvisi menjadi Rp807 juta saja.

Bantuan Dana

Mengenai rencana pemerintah pusat untuk memberikan bantuan dana kepada pemerintah daerah terkait pariwisata, Susilo mengaku belum mendapatkan kepastian. “Memang ada rencana seperti itu, tapi sampai sekarang kami belum mendapat penjelasan terkait dengan itu, apakah Boyolali dapat atau tidak,” lanjut Susilo.

Berdasarkan informasi yang dia terima, sempat ada wacana bantuan untuk pengembangan wisata. “Informasi yang kami pahami, wacananya bantuan itu merupakan satu paket dengan program prioritas nasional terkait dengan pengembangan wisata Borobudur. Jadi daerah penyangga juga akan didukung. Tapi kejelasannya belum ada informasi lebih lanjut,” jelas Susilo.

Pedagang Pasar Hardjodaksino Dilarang Jualan di Solo Baru, Nekat Bakal Dikukut Satpol PP

Sementara berdasarkan pantauan Solopos.com pada Kamis siang, lokasi wisata Umbul Pengging di Banyudono, masih dibuka untuk umum. Terlihat dari pintu gerbang utama yang dibuka dan adanya kendaraan pengunjung yang memasuki kawasan tersebut.

Sebelumnya, menurut pengelola Umbul Pengging, Wardoyo, lokasi wisata air tersebut sudah dibuka sejak 5 September 2020. Operasional Umbul Pengging, selama adanya pandemi Covid-19 sempat ditutup untuk umum, sejak Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya