SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembayaran pajak. (Dok/JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mampu mencapai target realisasi pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan perkotaan.

Kepala Bidang Pendapatan DPPKA Kulonprogo Budi Hartono mengatakan berdasarkan hasil pantauan data per Juli, pajak bumi dan bangunan baru mencapai 42,8%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013 saat dikelola oleh KPP [Kantor Pelayanan Pajak] Pratama, memang ada penurunan. Pada 2013 dengan periode sama yakni Januari-Juli mencapai 48 persen,” kata Budi.

Menurut dia, tidak teralisasinya target pajak bumi dan bangunan ini disebabkan oleh masa peralihan pengelolaan dari KPP Pratama kepada DPPKA.

“Namun demikian, kami optimistis sampai jatuh tempo pada 30 September, target pajak bumi dan bangunan akan teralisasi yakni 90 persen dari target sebesar Rp9,2 miliar,” katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan bekerja keras supaya target tersebut dapat terealisasi Agustus-Semptember. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi, imbauan dan mengingatkan masyarakat untuk melakukan haknya yakni membayar PBB melalui berbagai media baik melalui spanduk, dan forum-forum kegiatan masyarakat dan mengirim surat kepada wajib pajak.

“Kami sudah mencetak daftar masyarakat atau wajib pajak yang sudah membayar atau yang belum membayar. Sehingga kami akan akan melibatkan pemerintah kecamatan dan perangkat desa untuk mengingatkan warga membayar pajak,” kata Budi.

Budi mengatakan penggunakan uang pajak ini untuk pelaksanaan pembangunan dan menjalankan roda pemerintah. Target pada APBD 2014 sebesar Rp8 miliar, tetapi melihat perkembanganya melalui APBD perubahan 2014 menjadi Rp9,2 miliar.

“Adapun capaian PBB yang tercepat yakni Kecamatan Galur mencapai 71,6 perseb, Girimulyo 57,3 persen. Sedangkan kecamatan dengan tingkat capaian PBB terendah yakni Kecamatan Wates baru mencapai 27,9 persen dan Sentolo mencapai 28,6 persen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya