SOLOPOS.COM - Oriza Vilosa Dua pengunjung berkewarganegaraan Belgia, Jumat (26/7) pagi, turun dari puncak Gunung Merapi dan beristirahat di kawasan Joglo Wisata New Selo, Kecamatan Selo, Boyolali. Padahal, petugas melarang pendaki menempuh jalur hingga puncak menyusul hembusan material Merapi pada Senin (22/7/2013) lalu.

Oriza Vilosa Dua pengunjung berkewarganegaraan Belgia, Jumat (26/7) pagi, turun dari puncak Gunung Merapi dan beristirahat di kawasan Joglo Wisata New Selo, Kecamatan Selo, Boyolali. Padahal, petugas melarang pendaki menempuh jalur hingga puncak menyusul hembusan material Merapi pada Senin (22/7/2013) lalu.

Oriza Vilosa
Dua pengunjung berkewarganegaraan Belgia, Jumat (26/7) pagi, turun dari puncak Gunung Merapi dan beristirahat di kawasan Joglo Wisata New Selo, Kecamatan Selo, Boyolali. Padahal, petugas melarang pendaki menempuh jalur hingga puncak menyusul hembusan material Merapi pada Senin (22/7/2013) lalu.

Solopos.com, BOYOLALI — Menjelang peringatan Agustusan, Sabtu (17/8/2013), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali melakukan pengawasan khusus terhadap aktivitas para pendaki, khususnya di Gunung Merapi. Pendaki tanpa perbekalan yang cukup akan diturunkan dan dilarang naik ke puncak gunung tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengemukakan Gunung Merapi biasanya menjadi salah tujuan pendaki, terutama saat momentum peringatan HUT Kemerdekaan.

Dikatakan Yoyok, sapaan akrabnya, tidak ada larangan mendaki gunung tersebut. Hingga saat ini, status Gunung Merapi dinyatakan aktif normal. Namun pihaknya mengingatkan agar para pendaki tetap mewaspadai potensi bencana selama pendakian. Pendaki Merapi hanya diizinkan naik sampai di Pasar Bubrah. Itupun dibatasi waktunya hanya sekitar 20 menit dan pendaki sudah diharuskan segera turun.

“Tidak ada larangan pendakian, tapi kami imbau para pendaki agar senantiasa waspada dan hati-hati. Saat pendakian, dibatasi hanya sampai ke Pasar Bubrah itupun hanya 20 menit, setelah itu harus turun,” tegas pria yang juga Komandan Tim SAR BPBD Kabupaten Boyolali itu kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).

Dijelaskan dia, langkah itu merupakan antisipasi terhadap kerawanan bencana Merapi, menyusul adanya aktivitas kegempaan dan vulkanik gunung itu beberapa waktu lalu. Jika ternyata ada pendaki tak mengindahkan hal itu dan nekat naik ke puncak, Yoyok menegaskan pihaknya tidak ikut bertanggungjawab atas keselamatan mereka.

Untuk pengamanan pendakian, menurut dia, akan ditempatkan 10 personel di Pasar Bubrah untuk mengawasi aktivitas para pendaki. Selain itu pihaknya juga menempatkan personel di Pos I pendakian melalui jalur Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo.

Di Pos I ini, Tim SAR akan menyeleksi pendaki yang akan naik ke atas. Pendaki yang tidak memiliki perbekalan yang cukup maupun peralatan yang memadai dilarang naik dan akan diturunkan.

Selain menempatkan personel di jalur pendakian Merapi, Yoyok mengatakan pihaknya juga menempatkan personil SAR di jalur pendakian Gunung Merbabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya