SOLOPOS.COM - Pendaki Gunung Lawu turun melalui jalur pendakian Cemara Kandang, Karanganyar, pada Senin (6/7/2020) malam. (Espos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR--Polres Karanganyar menyarankan pembatasan jumlah pendaki menjadi 100 orang di setiap jalur pendakian ke Gunung Lawu.

Pembatasan jumlah pendaki itu buntut dari seorang pendaki asal Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Andi Sulistyawan, 18, yang ditemukan meninggal di area puncak Gunung Lawu, tepatnya Gegerboyo pada Senin (6/7/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, menyampaikan pembatasan jumlah pendaki mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan pendaki di puncak Gunung Lawu maupun saat berkemah.

Anis Ingatkan Pemerintah Harus Jujur soal Covid-19

"Dibatasi maksimal 100 orang pendaki saja di masing-masing jalur pendakian. Pertimbangan kami biar nyaman. Biar aman juga, ora umpek-umpekan sing nang dhuwur. Untuk social distancing," tutur Kapolres saat dihubungi Solopos.com, Rabu (8/7/2020).

Pembatasan jumlah pendaki menjadi 100 orang di setiap jalur pendakian itu lebih sedikit apabila dibandingkan jumlah sebelumnya, yakni 500 orang di setiap jalur pendakian.

Oleh karena itu, Kapolres, mengingatkan sukarelawan yang mengelola jalur pendakian dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) untuk mengatur teknis pendakian.

Aksi Ekshibisionis Teror Warga Semarang

"Orang yang mendaki kan dari jauh-jauh. Kalau bisa mereka konfirmasi dulu kalau mau mendaki. Selama ini kan rata-rata mereka datang langsung mendaki. Silakan disosialisasikan. Nanti oleh sukarelawan dan dinas terkait untuk mengatur jumlah pendaki yang akan naik dan turun," ungkapnya.

 

Pendaki Pemula

Kapolres juga menyinggung keberadaan pendaki pemula yang hendak naik ke Gunung Lawu. Dia berharap pendaki pemula mendapat pendampingan selama mendaki. Selain itu, Kapolres juga berharap pendaki pemula dan anak-anak tidak diizinkan mendaki saat cuaca dingin seperti sekarang.

"Itu jadi evaluasi new normal. Diharapkan maksimal 100 orang per jalur pendakian. Sukarelawan bisa menyekat di bawah mengkondisikan. Kami koordinasikan lewat polsek dan Disparpora. Kalau di atas nanti kan jadi satu walaupun naik dari jalur berbeda. Untuk kenyamanan di atas dan kemah tidak usek-usekan. Jarak antartenda," kata dia.

Reaktif Covid-19, 3 Peserta SPMB Undip Minta Realokasi Jadwal UTBK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya