SOLOPOS.COM - Warga mendaftar sebagai penerima BPUM di Kantor Dinas KUKM Perindag Wonogiri, Selasa (27/10/2020) lalu. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pendaftaran gelombang II Program Bantuan Produktif Usaha Mikro atau BPUM dari pemerintah pusat di Wonogiri ditutup sebulan lebih cepat dari rencana. Hal itu lantaran kuota pemohon program di tingkat pusat, yakni 12 juta, hampir penuh.

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Wonogiri (KUKM Disperindag) selaku pengusul menutup pendaftaran pada Selasa (27/10/2020) lalu. Rencana awal pendaftaran ditutup akhir November mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Atas hal itu jumlah pemohon pada dua hari terakhir penutupan pendaftaran membeludak. Kendati demikian, tidak sampai terjadi penumpukan pemohon. Pasalnya, proses pendaftaran sangat cepat sehingga pemohon bisa langsung keluar kantor.

Libur Panjang Hari Pertama, 6.009 Orang Serbu Objek Wisata di Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui, pendaftaran gelombang II dilakukan secara manual, yakni dengan menyerahkan empat item berkas kepada petugas di Kantor Dinas KUKM Perindag. Berkas itu meliputi surat pernyataan, surat keterangan usaha dari pemerintah desa/kelurahan, foto kopi kartu tanda penduduk atau KTP, dan foto tempat usaha yang dicetak di keras HVS.

Lantaran banyak pemohon, tempat penyerahan berkas di bagi dua dan petugas penerima berkas di bagi lebih dari lima orang. Selain di kantor utama dinas, pemohon juga dapat menyerahkan berkas kepada petugas di Kantor Bidang Perindustrian dinas bersangkutan tak jauh dari kantor utama.

Pantauan Solopos.com di kantor utama, Selasa lalu, penyerahan berkas hanya berlangsung kurang dari dua menit jika berkas sudah lengkap. Setelah itu pemohon diminta keluar dari kantor agar tidak terjadi kerumunan di area kantor.

Hampir Penuh

Kepala Dinas KUKM Perindag Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan pendaftaran program BPUM ditutup lebih awal lantaran kuota pemohon secara nasional sudah hampir penuh. Dia memutuskan pendaftaran ditutup lebih cepat agar bisa segera menginput data pemohon ke aplikasi yang terkoneksi dengan sistem pusat.

Jika dipaksakan ditutup akhir November, proses input data bisa saja tak rampung dalam waktu singkat. Apabila akhirnya kuota nasional sudah penuh, sementara belum semua data pemohon terinput, pemohon yang datanya belum terinput bakal kecewa lantaran tak terdaftar di sistem. Artinya, mereka tak akan bisa menerima BPUM.

“Ada ribuan berkas yang belum diinput. Kami akan mulai menginput Senin pekan depan. Butuh beberapa hari untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Wahyu saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (29/10/2020).

Hat-Trick Aneh Alvaro Morata, Bikin 3 Gol Tapi Dianulir Semua

Terpisah, Kepala Bidang KUKM, Dwi Sudarsono, menginformasikan hingga Senin (26/10/2020) lalu jumlah data pengajuan milik pendaftar yang sudah diinput sejak pendaftaran gelombang II dibuka awal Oktober lalu mencapai lebih dari 8.000 data pengajuan. Jumlah itu belum termasuk ribuan data pengajuan yang belum terinput.

Pendaftar pada gelombang II termasuk banyak. Hal itu disebabkan beberapa faktor, seperti warga belum mengetahui Program BPUM meski pendaftaran gelombang dibuka sejak Agustus lalu, warga sudah mengetahui program sejak awal tetapi belum yakin dengan program bersangkutan, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya