SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendatangi Kantor Disdik Jateng untuk mengecek masalah PPDB online yang dikomplain warga, Rabu (17/6/2020). (Solopos-Imam Yuda S)

Solopos.com, SEMARANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng menyebutkan 594.804 calon siswa baru tercatat sebagai pendaftar melalui aplikasi Penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMA/SMK negeri. PPDB online Jateng 2020 resmi ditutup, Kamis (25/6/2020) pukul 16.00 WIB.

Meski demikian, jumlah pendaftar sebesar itu dianggap janggal. Pasalnya, jumlah tersebut melebihi jumlah keseluruhan lulusan SMP sederajat di Jateng yang hanya berkisar 513.000 siswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

1 Pasien Covid-19 Grobogan Meninggal Dunia di Semarang

Padahal, daya tampung SMA/SMK negeri di Jateng tahun ini hanya sekitar 208.215 siswa, atau tak sampai setengah dari jumlah pendaftar PPDB Jateng. Jumlah daya tampung tersebut terdiri atas 111.547 siswa untuk SMA dan 96.668 siswa untuk SMK.

Sekretaris Disdikbud Jateng, Padmaningrum, mengatakan penyebab jumlah pendaftar yang lebih besar dibanding jumlah lulusan. Ada kemungkinan itu disebabkan sebagian calon siswa yang membuat akun pendaftaran lebih dari satu.

Profil 13 Manajer Investasi Tersangka Korupsi Jiwasraya: Ada MNC Sampai Sinarmas

“Kemungkinan ada akun ganda. Jadi satu calon siswa mendaftar beberapa kali dengan menggunakan akun yang berbeda [ sehingga jumlah pendaftar PPDB Jateng membengkak ]. Makanya, ini masih kami lakukan pemeriksaan,” tutur perempuan yang akrab disapa Padma kepada Solopos.com, Kamis malam.

Padma menyebutkan dari 594.804 calon siswa yang terdaftar itu, sekitar 36.317 di antaranya menggunakan surat keterangan domisili (SKD). Sementara, 219.915 calon peserta didik menggunakan jalur afirmasi atau jalur khusus.

Disebut Benny Tjokro Terlibat Korupsi Jiwasraya, Bakrie Group Diincar Kejakgung

Sementara jumlah anak tenaga medis yang menangani Covid-19 mencapai 205 orang. Pendaftar PPDB online Jateng jalur perpindahan orang tua mencapai 3.902 orang, anak guru sekitar 642 orang, dan jumlah jalur presasi mencapai 2.212 orang.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta para petugas PPDB untuk ketat dalam melakukan verifikasi dan validasi data.
Hal itu disampaikan Ganjar menyusul adanya 1.007 calon siswa yang mencabut berkas SKD karena terindikasi curang.

Peta 112 Daerah Zona Hijau Covid-19, Wonogiri dan Pekalongan Masuk

Verifikasi

"Soalnya saya kemarin sudah menemukan. Saya telepon langsung orangnya dan mengakui bahwa itu salah. Maka saya minta seluruh SKD dicek kebenarannya di lapangan,” tegas Ganjar soal pendaftar PPDB Jateng pengguna SKD aspal.

Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, mengatakan setelah penutupan maka pihaknya akan menggelar koordinasi dengan cabang dinas dan kepala sekolah. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi fisik yang digelar mulai 1-8 Juli 2020.

PPDB Jateng: SMA di Solo Kebanjiran Berkas SKD, Terbanyak SMAN 4

Proses verifikasi itu bisa menentukan jumlah pendaftar PPDB online Jateng yang sebenarnya. "Karena saat verifikasi ini siswa atau orang tua siswa harus hadir membawa bukti fisik, maka kami akan atur agar tetap menggunakan protokol kesehatan. Jaga jarak, pembagian jadwal dan berbagai kebutuhan lainnya akan kami siapkan," kata dia.

Jumeri menegaskan jika saat verifikasi data itu ditemukan ketidakbenaran, maka calon siswa akan dicoret. Ia meminta masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan apabila terjadi kecurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya