SOLOPOS.COM - Petani keramba ikan di Waduk Mulur, Bendosari, Sukoharjo, menaiki perahu untuk memantau kondisi ikan yang dibudidayakan di sana, Kamis (26/2/2015). (Moh Khodiq DUhri/JIBI/Solopos)

Pencurian Sukoharjo juga merambah ke karamba Waduk Mulur.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kalangan petani keramba ikan di Waduk Mulur mengintensifkan kegiatan ronda malam guna mengantisipasi kasus pencurian ikan sebagaimana yang pernah terjadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Petani Keramba Ikan Mina Makmur, Catur Joko Prayitno, mengatakan ronda malam itu bersifat antisipatif. Dia mengakui, sebelumnya sempat terjadi kasus pencurian ikan pada malam hari.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebetulnya kalau disebut rawan pencurian ikan itu tidak. Memang sempat terjadi. Tapi, hanya beberapa ikan yang dicuri,” jelas Catur saat ditemui Solopos.com di Waduk Mulur, Kamis (27/2).

Joko mengakui Waduk Mulur tetap ramai pengunjung pada malam hari. Kebanyakan pengunjung merupakan para pemancing ikan. Joko tidak ingin menuduh para pemancing itu sebagai pelaku pencurian ikan.

“Saya tidak tahu mereka [pencuri] itu siapa? Mungkin orang itu sekadar iseng mencuri ikan,” paparnya.

Sebenarnya, petani ikan sudah melarang warga memancing ikan di dekat keramba. Aturan itu sudah tertuang di papan pengumuman yang dipajang di lokasi. Kendati begitu, Joko mengakui ada saja warga yang nekat melanggar aturan itu.

“Kami khawatir para pemancing itu mengganggu kenyamanan ikan dalam keramba. Jika keramba terlalu sering tersenggol perahu tentu ikan bisa stres dan akhirnya mati,” dalihhnya.

Kelompok Petani Keramba Ikan Mina Makmur beranggotakan 21 orang. Setiap malam, terdapat empat anggota yang disiagakan untuk menjaga keramba ikan. Joko mengakui, sejak diberlakukan ronda malam, keramba ikan lebih aman dari pencuri.

“Karena sudah ada penjaga malam, otomatis pencuri takut beraksi. Tapi kalau tidak dijaga, mereka bisa beraksi dengan memanfaatkan kesempatan yang ada,” paparnya,

Jenis ikan yang dibudidayakan petani keramba di Waduk Mulur antara lain nila, lele dan gurami. Jenis ikan nila paling banyak dibudidayakan petani karena banyak peminat.

Menurut Joko, produktivitas semua jenis ikan yang dibudidayakan di Waduk Mulur dalam sebulan bisa mencapai lima ton. “Ikan-ikan itu sudah diambil pemborong yang datang ke mari. Selanjutnya, ikan-ikan itu dijual ke Soloraya hingga Jogja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya