SOLOPOS.COM - Ilustrasi permakaman yang dibongkar (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, CILACAP — Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, mengaku kesulitan memeriksa pelaku pembongkaran makam dan pencurian mayat Resi Rookiswana alias Resi Rokisuhana alias Pamungkas, 27, karena keterangan yang diberikannya selalu berubah-ubah.

“Keterangan yang diberikan masih belum bisa diterima akal sehat dan cenderung berubah-ubah,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilacap AKP Agus Puryadi di Cilacap, Minggu (15/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, kata dia, pelaku mengaku memiliki nama gaib dengan sebutan Satria Pamungkas. Menurut dia, nama gaib tersebut selalu dipakai pelaku saat ditanya petugas dalam pemeriksaan.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya berencana membawa pelaku menjalani tes kejiwaan di pada salah satu rumah sakit di Purwokerto. “Kami akan bawa dia ke salah satu rumah sakit di Purwokerto agar diperiksa secara psikologis,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Resi Rookiswana ditangkap Satreskrim Polres Cilacap, Minggu sekitar pukul 07.00 WIB, di sebuah lahan tepi rel kereta api yang melintas di antara Jl. Flores dan Jl. Juanda, Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah. Dia ditangkap polisi karena diduga sebagai pelaku pembongkaran makam dan pencurian mayat di sejumlah tempat permakaman umum (TPU) Cilacap.

Di lahan yang ditumbuhi pepohonan dan dianggap sebagai rumah oleh pelaku, polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti tulang rahang manusia, dan tumpukan kain mori atau kafan. Selain itu, di lahan tersebut juga terdapat sebuah gundukan tanah yang disebut pelaku sebagai tempat untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib.

Dalam penangkapan tersebut, pelaku mengaku aksi membongkar makam dan mengambil benda-benda di dalamnya itu dilakukan seorang diri atas perintah seorang ratu dari Gunung Srandil sebagai syarat agar bisa terbang dan menghilang. Akan tetapi, saat ditanya tentang keberadaan tengkorak kepala almarhumah Endah Setyowati (24), pelaku yang merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor dan pernah dua kali masuk penjara itu tetap bungkam.

Seperti diberitakan Solopos.com, dua makam bayi kembar dan makam seorang gadis dilaporkan dibongkar oleh orang misterius dalam sepekan terakhir. Ketiga makam itu adalah liang lahat bagi Yuliana dan Yuliani yang lahir prematur, serta makam Endah Setyowati, 24.

Makam Yuliani yang meninggal dunia pada tanggal 16 November 2013 diketahui dibongkar pada tanggal 6 Desember 2013 dan pelaku hanya mengambil tali pocong bayi itu. Sementara itu, makam saudara kembarnya, Yuliana, yang meninggal dunia pada tanggal 15 November 2013 diketahui dibongkar pada tanggal 7 Desember 2013. Pelaku misterius itu membawa kabur mayat bayi malang tersebut. Kasus pencurian mayat ini terjadi di TPU Cikento, Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.

Pencurian mayat Endah Setyowati yang dimakamkan di TPU Sabuk Janur, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara, diketahui pada tanggal 12 Desember 2013. Dalam kasus pencurian mayat itu, pelaku hanya mengambil bagian leher hingga kepala gadis yang meninggal dunia pada tanggal 8 Agustus 2012.

Selain tiga makam tersebut, dua makam bayi di TPU Koyong, Desa Tritih Kulon, Kecamatan Jerulegi, Cilacap, juga dilaporkan dibongkar oleh orang yang tidak diketahui identitasnya pada awal Desember 2013. Akan tetapi, kasus pembongkaran dua makam bayi tersebut baru dilaporkan ke polisi, Sabtu (14/12/2013) setelah warga Cilacap digegerkan berita pembongkaran makam oleh orang misterius.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya