SOLOPOS.COM - Ilustrasi Traktor (Dok/JIBI/Solopos)

Pencurian Kulonprogo terjadi pada musim tanam.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Kasus pencurian mesin traktor kembali terjadi di musim tanam tahun ini. Dua traktor milik dua orang petani tiba-tiba tinggal rangka dan mesinnya lenyap setelah ditinggal istirahat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Kulonprogo AKBP Yulianto mengungkapkan, kasus pencurian mesin traktor setiap tahunnya selalu terjadi. Yulianto menuturkan, kejadian tersebut tidak terlepas dari kelalaian dari para petani yang meninggalkan alat pertaniannya di sawah begitu saja.

“Setelah membajak sawah, traktor hanya ditinggal begitu saja di sawah. Kejadian ini biasanya terjadi setiap musim tanam,” ujar Yulianto, Jumat (28/8/2015).

Yulianto mengungkapkan, tidak sulit pencuri melepas semua mesin yang ada di traktor tersebut. Apalagi traktor hanya ditinggal di sawah yang sepi dari masyarakat. Pihaknya mengimbau kepada para petani agar lebih waspada dan membawa pulang traktor usai dipakai membajak sawah. Kejadian pencurian traktor juga pernah terjadi pada tahun lalu.

“Sepertinya, pelaku sudah mengetahu kebiasaan petani dan pola tanam yang setiap areal persawahan. Sehingga aksi ini kembali terulang,” jelas Yulianto.

Kejadian pencurian mesin traktor kali ini menimpa Sutono dan Sukarmi, dua petani asal desa terjadi di Desa Bumirejo, Lendah pada Kamis (27/8/2015). Awalnya, Sutono meninggalkan traktornya di sawah, karena harus mengantar anaknya ke sekolah. Namun, pada sore harinyaa, saat akan membajak sawah, dia hanya menemukan traktornya tinggal kerangka.

“Saya tinggalkan traktornya untuk istirahat. Tetapi waktu kembali ke sawah, mesinnya [traktor] sudah tidak ada. Padahal, harga mesin penggeraknya saja sampai Rp5 juta,” ujar Sutono kepada polisi.

Sementara itu, Sukarmi, petani lainnya juga melaporkan hal yang sama. Dua mesin traktornya raib digondol maling saat ditinggalkan di areal persawahan. Sukarmi mengaku, akibat kejadian itu, dia menderita kerugian hingga Rp30 juta.

Maryono, saksi kejadian tersebut mengaku, pada Rabu (26/8/2015) sore, dirinya selesai membajak ssawah dengan traktor tersebut. Usai membajak sawah, dia beristirahat, sedangkan traktor ditinggalkan di sawah. Namun, pada keesokan harinya, saat akan membajak lagi, mesin traktor sudah hilang.

“Paginya saya mau membajak, tapi mesin traktornya sudah tidak ada,” ungkap Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya