SOLOPOS.COM - Barang bukti kasus pencurian anjing dengan cara diracun di Boyolali. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pencuri anjing di Boyolali mengaku menggunakan racun potas untuk membunuh anjing yang dicuri.

Solopos.com, BOYOLALI — Pencuri anjing yang tertangkap dan dihakimi massa di Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali, Sabtu (17/3/2018) lalu, mengaku menggunakan racun potasium sianida (potas) untuk membunuh anjing yang hendak dicuri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaku bernama Yessy Setyawan, 26, warga Sragen, itu juga mengaku biasanya menjual anjing hasil curiannya ke pengepul anjing. Pengakuan pelaku ini belum dapat dimintakan konfirmasi ke pihak lain yang terkait termasuk satu pelaku lainnya.

Pelaku lain bernama Danuri, 40, warga Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, meninggal dunia akibat luka setelah dikeroyok massa pada Sabtu malam. Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Willy Budianto, menjelaskan salah satu pelaku yang masih hidup, Yessi, mengaku selalu membawa racun jenis potas saat beraksi. (baca juga: Curi Anjing Pakai Racun, 2 Orang Dikeroyok Massa)

Racun itu lantas ditaburkan pada permukaan daging umpan sebelum dilemparkan ke arah anjing dengan bantuan ketapel. “Racun yang dipakai berjenis potas. Setelah ditaburkan, anjing yang makan dipastikan mati,” jelas Willy mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi kepada Solopos.com, Rabu (21/3/2018).

 

Berdasarkan pengakuan Yessy, jelas Willy, orang yang bertugas meracik racun potas adalah Danuri. Namun, keterangan Yessy ini masih perlu dicek ulang mengingat baru pemeriksaan tahap awal. “Selain itu, Danuri kan juga sudah meninggal,” jelasnya.

Willy menambahkan Yessy mengaku baru dua kali beraksi. Namun, sekali lagi keterangan pelaku masih sangat awal dan akan dicek lagi. Selama ini, Yessy mengaku hanya menjual anjing hasil curiannya yang telah diracun itu kepada pengepul anjing seharga Rp600.000-an per ekor.

Apakah akan dijadikan satai jamu rica-rica atau tidak, Yessy tak mengakui. “Ngakunya sih baru dua kali mencuri dengan cara diracuni,” jelasnya. (Baca: Pencurian Anjing dengan Racun Jadi Warning Bagi Konsumen Daging Anjing di Boyolali)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, potas adalah nama lain potassium sianida. Racun ini dikenal sangat mematikan dengan waktu reaksi antara 3-4 jam.

Racun ini menyerang pembuluh darah jantung, menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati. Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri Survivalina, mengatakan daging anjing bukanlah tergolong bahan pangan konsumsi yang resmi.

Akan tetapi, seandainya ada orang yang mengonsumsi dalam kondisi mati karena diracun, hal itu akan sangat berbahaya. “Racun akan mengendap dalam organ-organ dalam anjing, jika nekat dikonsumsi tentunya akan memengaruhi organ tubuh pengonsumsinya,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua pencuri anjing di wilayah Kecamatan Musuk, dihakimi massa setelah ketahuan hendak mencuri. Satu pencuri meninggal dunia beberapa saat setelah dihakimi. Saat mencuri anjing, pelaku melempari umpan yang telah diracuni ke arah anjing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya