SOLOPOS.COM - Kondisi gang sempit penuh dengan bangunan rumah indekos di belakang kampus UNS Solo, Jumat (11/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Aksi kriminalitas dengan target penghuni indekos mahasiswa marak terjadi di kawasan belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di wilayah Jebres, sebulan terakhir. Beragam modus dilakukan pelaku agar bisa menggondol barang berharga maupun tindak kejahatan lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com melakukan observasi lapangan di permukiman penduduk yang bercampur dengan rumah indekos tepat di pintu gerbang belakang kampus UNS Solo, tepatnya di sepanjang Jl Surya Utama dan Jl Halimun.

Di sepanjang jalan, terdapat beragam kios dan rumah toko (ruko) yang menawarkan kebutuhan sehari-hari bagi para mahasiswa yang merantau ke Solo untuk menuntut ilmu. Mulai dari warung makan sederhana, laundry, konter pulsa dan handphone, hingga jasa isi ulang air minum.

Ada beberapa rumah indekos di pinggir jalan itu namun bisa dihitung jari. Tentunya, harga sewa kamar indekos jauh lebih mahal karena letaknya sangat strategis. Indekos di pinggir jalan tergolong lebih aman karena dekat dengan keramaian dan lalu lalang kendaraan bermotor pada malam hari.

Kondisi berbeda terlihat tatkala menyusuri gang-gang sempit di sisi kanan dan kiri Jl Surya Utama dan Jl Halimun. Gang-gang sempit itu hanya bisa dilewati sepeda motor.

Baca Juga: Ketika Lingkungan Indekos Mahasiswa di Solo Tak Lagi Aman, Teror Menghantui

Di lokasi ini, terdapat puluhan hingga ratusan bangunan indekos mahasiswa putra dan putri di kawasan Jebres, Solo, itu. Setiap indekos dilengkapi dengan pintu gerbang besi yang menjadi fitur keamanan rumah. Namun, tak sedikit pula indekos tanpa dilengkapi pintu gerbang.

Kawasan indekos itu menjadi salah satu target sasaran pelaku kejahatan yang memanfaatkan kesempatan dan situasi yang sepi dan tanpa induk semang. Akbar, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNS Solo, menceritakan pengalamannya pernah menjadi korban pencurian di rumah indekosnya.

Menunggu Indekos Sepi

“Kos-kosan saya tidak ada induk semang atau penjaga. Pintu gerbang kadang hanya ditutup, tidak dikunci karena banyak penghuni yang keluar masuk kos. Saat saya mudik ke Cirebon, Jawa Barat, kamar kos dibobol maling. Televisi dan jam tangan raib digondol pelaku. Kejadiannya setahun lalu, saat libur akhir tahun,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (11/11/2022).

kawasan indekos mahasiswa solo
Pengendara sepeda motor melewati Jl Surya Utama di belakang kampus UNS Solo, Jumat (11/11/2022). ((Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Akbar menceritakan saat kejadian, sebagian penghuni rumah indekos tengah pulang ke kampung halaman masing-masing. Ada satu-dua penghuni indekos yang tidak pulang kampung lantaran di luar Jawa.

Baca Juga: Bikin Resah Lingkungan Indekos UNS Solo, Pemuda Bawa Pisau Ditangkap Polisi

Saat kejadian, teman satu indekos mahasiswa di kawasan Jebres, Solo, itu juga ada yang tengah pergi membeli makan di warung pinggir jalan. Pelaku nekat membuka pintu gerbang dan merusak gembok pintu kamar.

Lantaran kondisinya sepi, pelaku leluasa mencari barang berharga di kamar indekos yang dihuni Akbar. Hanya dalam hitungan menit, barang berharga miliknya berpindah tangan.

“Tidak hanya kamar saya, kamar penghuni lain juga dibobol. Modusnya sama, memantau situasi indekos sepi dan merusak gembok pintu kamar. Padahal, pas kejadian sore hari bukan malam hari. Saya menduga pelaku sudah melakukan survei situasi di indekos sebelum beraksi,” katanya.

Aksi kejahatan serupa pernah dialami Hendra, mahasiswa ISI Solo. Pria asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu mengaku kehilangan laptop di kamar indekosnya belum lama ini. Kamar Hendra terletak paling depan atau pinggir gang.

Baca Juga: Peserta Solopos Youth Forum Curhat soal Pelecehan Seksual, Ini Respons Gibran

Mencuri lewat Jendela

Rumah indekos mahasiswa yang dihuni Hendra di kawasan Jebres, Solo, memiliki cukup banyak kamar, lebih dari 20. Kadang kala, Hendra tak menghiraukan ada penghuni lain atau tamu yang keluar masuk indekos

Pengalaman pahit yang dialami Hendra terjadi pada awal 2022. Setelah seharian beraktivitas di kampus, Hendra pulang ke rumah indekos saat sore hari.

“Sehabis mandi, saya keluar untuk membeli nasi goreng di warung depan. Pintu kamar saya kunci. Saya lantas berjalan kaki menuju warung nasi goreng. Pas kejadian, ada juga penghuni lain di indekos,” tuturnya.

Berselang kurang lebih 15 menit, Hendra pulang ke kamar indekos sambil menenteng kantong plastik berisi sebungkus nasi goreng. Saat masuk kamar, ia kaget lantaran laptop yang diletakkan di meja sudah raib.

Baca Juga: Solo Kota Ternyaman di Indonesia, Magnet Event Internasional

kawasan indekos mahasiswa uns solo
Salah satu gang menuju kawasan indekos sekitar kampus UNS di Jebres, Solo. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Meja itu tepat di bawah jendela kamar. Sontak, Hendra berupaya mencari barang miliknya itu di dalam kamar namun tak membuahkan hasil. Dia lantas menceritakan peristiwa hilangnya laptop itu kepada penghuni lain.

“Teman kos melihat ada seorang pria yang mengetuk pintu kamar. Pas saya pergi membeli nasi goreng. Namun, mereka mengira pria itu teman kuliah yang mencari saya sehingga tak terlalu diperhatikan. Kebiasaan saya memang tidak menutup jendela untuk sirkulasi udara. Pelaku memastikan kamar kosong dan mengambil laptop melalui jendela kamar,” ujarnya.



Tim Sparta Polresta Solo Bertindak

Maraknya aksi kriminalitas di kawasan indekos mahasiswa di belakang kampus UNS Solo mendapatkan perhatian khusus tim Sparta Polresta Solo maupun Polsek Jebres. Tim sparta langsung melakukan patroli keliling terutama pada malam hari di belakang kampus UNS.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pencurian-Pelecehan Seksual di Rumah Indekos Sekitar UNS Solo

Patroli keliling dilakukan dengan menyisir gang-gang sempit yang banyak terdapat rumah indekos. Tak lupa, aparat Polri juga berdialog dengan pemilik indekos dan warga setempat untuk menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat.

Anggota Tim Sparta juga menempel stiker call center pengaduan masyarakat. Mereka bisa langsung menghubungi call center Tim Sparta agar bisa ditindaklanjuti.

“Paling banyak memang aduan kriminalitas terutama di belakang kampus UNS Solo pada awal November. Tim sparta pasti langsung merespons dan mendatangi lokasi kejadian. Laporkan saja, tidak perlu khawatir,” kata Kasat Samapta Polresta Solo, Kompol Dani Permana Putra, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya