SOLOPOS.COM - Ilustrasi penculikan bocah (bestfamilytraditions.com)

Penculikan Boyolali, empat bocah asal Desa Sawagan, Ngemplak, diduga diculik.

Solopos.com, BOYOLALI — Aksi yang diduga sebagai penculikan anak-anak meresahkan warga Kampung Sawahan, Desa Sawahan, Ngemplak, sejak sepekan terakhir. Gara-garanya ada empat bocah kelas 1 SD yang dibawa oleh orang-orang tak dikenal ke proyek tol Solo-Kertosono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, Selasa (18/4/2017), dugaan penculikan anak itu dilakukan tiga orang tak dikenal. Satu orang berperan sebagai penjemput anak-anak yang kala itu tengah bermain di taman bermain TK Bakti, Desa Sawahan, depan Kantor Kecamatan Ngemplak, Minggu (9/4/2017) siang.

Pelaku mengiming-imingi keempat anak laki-laki itu dengan mainan layang-layang dan mainan cahaya laser jika mau diajak ke suatu tempat. Setelah terbujuk, anak-anak itu lantas dinaikkan sepeda motor dan dibawa ke tol Soker, Kampung Kadokan, Sawahan.

Di jalan tol itu, dua teman pelaku rupanya telah menanti. “Setelah sampai di jalan tol, anak-anak itu mengaku dipotret satu per satu wajahnya dan ditanyai alamat rumahnya. Bahkan, anak-anak kami diminta memakai kaus yang telah disiapkan orang-orang tak dikenal itu saat dipotret,” ujar Yusuf Mustafa, orang tua salah satu anak yang dibawa orang tak dikenal itu kepada Solopos.com, Selasa.

Saat anak-anak itu dibawa pelaku, Yusuf bersama warga lainya panik mencari mereka. Namun, upaya pencarian tak membuahkan hasil. Mereka langsung mengadukan kejadian itu ke Polsek Ngemplak.

Sekitar dua jam kemudian, keempat bocah itu kembali ke TK. Namun, pelaku tak kelihatan ke mana perginya. “Pelaku sempat terekam kamera CCTV masjid saat menjemput anak-anak itu. Tapi, wajahnya enggak terlihat jelas karena jarak CCTV cukup jauh,” ujar Mustafa.

Melihat anak-anak telah kembali, para orang tua langsung memeluk mereka dan menangis. Mereka juga langsung memeriksakan anak mereka untuk memastikan ada tidaknya penganiayaan di tubuh mereka. “Alhamdulilah, anak-anak kami mengaku tak dianiaya,” jelasnya.

Sejak itulah, warga tak lagi membiarkan anak mereka keluar rumah sendirian, meski siang hari. “Setiap hari, saya antar dan jemput anak ke sekolah. Bahkan sekarang anak saya tak ikut kegiatan ekstrakurikuler selepas sekolah. Kami masih takut,” ujar Yusuf.

Orang tua anak lainnya yang menjadi korban, Harianto, mengatakan pelaku sempat berputar-putar di sekitar taman sebelum masuk ke taman TK Bakti. Bahkan, pelaku juga dikabarkan sempat beli es jus di samping Mapolsek Ngemplak seraya bertanya-tanya tentang lokasi anak-anak bermain.

“Yang jelas, kami semua sangat resah atas kejadian itu. Kami takut jika terjadi sesuatu menimpa anak saya. Karena anak kami dipotret wajahnya dan ditanyai alamat dan sekolahnya oleh orang tak dikenal,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Ngemplak, AKP Joko Widodo, meminta warga tetap tenang dan waspada. Dia sudah menerjunkan anggotanya untuk menyelidiki motif pelaku mengajak anak-anak kecil ke proyek tol dan dan memotret wajah anak-anak itu.

“Orang tua kami imbau tetap tenang, namun waspada. Sembari menjaga anak-anak, kami akan terus menyelidiki kasus ini,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya