SOLOPOS.COM - Debu beterbangan di salah satu titik ruas perbaikan jalan Imogiri Timur, tepatnya di sekitar Puskesmas Pleret, Kamis (18/5/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pencemaran udara dikeluhkan terjadi di daerah Imogiri Timur

Harianjogja.com, BANTUL — Proyek peningkatan kualitas jalan Imogiri Timur, tepatnya di ruas Jejeran, Pleret dipersoalkan warga. Keterlambatan penyiraman membuat debu menebal, terlebih beberapa hari terakhir hujan tidak lagi turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibatnya, debu itu pun kerap mengganggu warga yang berada di sekitar ruas jalan tersebut. Salah satunya adalah Puskesmas Pleret yang berada tepat tepi di ruas jalan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal itu diakui salah satu petugas keamanan Puskesmas yang tak bersedia disebutkan identitasnya. Diakuinya, setiap harinya, debu tebal mulai beterbangan sekitar pukul 11.00 WIB. “Petugas seringnya terlambat melakukan penyiraman,” katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (18/5).

Sebagai petugas keamanan, ia mengaku kerap mendapatkan komplain dari pengunjung dan pasien puskesmas. Mereka diakuinya merasa terganggu dengan debu itu.

“Ya saya hanya jawab tidak tahu. [Proyek] Ini kan wewenangnya [Pemerintah] Provinsi DIY,” tambahnya.

Keluhan senada juga diutarakan oleh Suprapti, salah satu pedagang makanan yang lokasinya tak jauh dari puskesmas. Ia menuturkan, sejak adanya pengerjaan proyek itu, dirinya memang direpotkan dengan banyaknya debu.

Bahkan sejak beberapa hari lalu ia memang memutuskan untuk menutup usahanya dengan alasan debu yang cukup tebal. Tak hanya sepinya pembeli, debu itu juga membuatnya kerepotan. “Jadi, daripada repot, lebih baik saya tutup saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya