SOLOPOS.COM - Ilustrasi asap pabrik (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pencemaran lingkungan Sleman, warga Pendem mengadukan masalah ke kecamatan

Harianjogja.com, SLEMAN — Sebanyak delapan perwakilan warga Pendem, Tegaltirto, Berbah mendatangi Kecamatan Berbah, Kamis (10/11/2016). Mereka mengadukan masalah dugaan pencemaran udara yang dilakukan pabrik aspal di Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca Juga : MASALAH LINGKUNGAN SLEMAN : Warga Pendem Keluhkan Asap Pabrik Aspal)

Koordinator warga Pendem Ongko S. Wanto mengatakan, kedatangan perwakilan warga tersebut untuk menjelaskan masalah yang dihadapi warga Pendem. Tidak hanya itu, warga juga memberikan bukti adanya kesepakatan antara warga Pendem dengan pengelola pabrik.

“Kesepakatan itu disanggupi pihak pabrik, ditandatangani pada 9 Januari 2014. Tapi tidak dijalankan,” ujarnya, Kamis (10/11/2016).

Berdasarkan kesepakatan saat itu, pabrik sanggup untuk merevisi dokumen lingkungan hidup terkait pengelolaan cerobong dan TPS limbah B3. Pabrik tersebut juga akan memperbaiki pengelolaan cerobong dan fasilitas pendukung terkait pencemaran debu. Pabrik aspal itu juga bersedia menambah penghijauan sebagai penangkal debu. Pabrik juga akan melakukan pemeriksaan ISPA gratis terhadap warga yang terkena dampak. Bahkan, untuk pemeriksaan ISPA pihak perusahaan akan melaksanakan setiap enam bulan sekali.

(Baca Juga : PENCEMARAN LINGKUNGAN SLEMAN : Warga Pendem Pegang Bukti Data Kesepakatan)

Kesepakatan tersebut juga ditandatangani oleh sejumlah instansi. Selain BLH DIY, BLH Bantul dan Sleman, perangkat desa, kecamatan baik Bantul dan Sleman juga menandatangani surat tersebut. “Jalur-jalur resmi pemerintahan tetap akan kami lakukan agar masalah ini clear,” katanya.

Terkait hal itu, Camat Berbah Tina Hastani menjelaskan, kecamatan sudah menerima laporan yang dipermasalahkan warga. Koordinasi antara kecamatan dengan warga terdampak akan dilakukan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Muspika. Besok (hari ini) kami ke lokasi, tinjau lapangan,” katanya kepada Harianjogja.com.

Hasil kunjungan lapangan tersebut, akan dijadikan bahan oleh kecamatan sebelum memanggil pihak-pihak yang terkait dengan masalah tersebut. Menurut rencana, kata Tina, Rabu (16/11/2016) pekan depan, kecamatan akan mengundang pihak-pihak terkait masalah itu. “Mulai managemen pabrik, BLH DIY dan Sleman, Bag Tata Pemerintahan, Puskesmas, Pemdes Tegaltirto dan warga Pendem,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya