SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur.

Pencemaran air Klaten membuat wilayah Kecamatan Cawas tercemar zat kapur.

Solopos.com, KLATEN–Sejumlah wilayah di Kecamatan Cawas dipetakan bakal mengalami krisis air bersih tahun ini. Hanya, hingga kini belum ada permintaan dropping dari desa terancam krisis air bersih.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Camat Cawas, M. Nasir, menjelaskan sudah ada pemetaan soal daerah rawan krisis air bersih. “Kami sudah petakan. Tetapi, sampai saat ini belum ada ajuan warga terkait dropping air bersih,” jelas dia, Senin (10/8/2015).

Meski belum ada pengajuan dropping air bersih, Nasir tak menampik ada sejumlah desa yang mulai terkena dampak kemarau kali ini. Dampak tersebut yakni sumur warga di sejumlah desa mulai tercampur zat kapur. Kondisi itu kerap terjadi ketika kemarau tiba.

Kondisi itu seperti yang terjadi di wilayah Desa Bogor, Tlingsing, serta Balak. “Ya sejak kemarau ini [sumur warga tercampur zat kapur]. Untuk kebutuhan, warga sementara membeli air mineral atau air bersih. Untuk dropping ke daerah-daerah tersebut, kami masih komunikasikan dengan warga karena masih terkendala dengan keberadaan tandon air,” jelasnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Eko Pambudi, menerangkan hingga kini belum ada laporan terkait permintaan dropiing air bersih dari wilayah Cawas. Hanya, ia mengaku BPBD sudah memetakan salah satu desa di wilayah itu masuk daerah rawan kekeringan berdasarkan pengalaman tahun lalu.

“Kondisi di sana memang airnya masih melimpah. Tetapi, pengalaman tahun lalu air yang ada itu tercampur zat kapur,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya