SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti (kiri), saat diwawancara wartawan beberapa waktu lalu. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali menegaskan obat Abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue atau DBD bisa diakses gratis oleh masyarakat di puskesmas.

Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengaku dari dinas  dan menjual Abate. Salah satu warga Cepogo, Boyolali, Sulastri, 47, mengaku pernah didatangi orang yang mengaku dari puskesmas kecamatan setempat dan menawarinya Abate seharga Rp10.000 per bungkus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pernah begitu, ada yang menawarkan Abate, katanya orang Puskesmas, harganya menurut saya ya cukup murah, Rp10.000 per bungkus,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya, Jumat (27/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Warga Boyolali itu juga mengungkapkan biasanya orang yang berjualan obat pembasmi jentik-jentik nyamuk DBD itu memakai baju seragam putih. Menurutnya, seragam berwarna putih tersebut mirip seragam petugas kesehatan.

Hal itu pula yang membuatnya percaya dengan produk yang dijual orang tersebut. Sulastri mengaku hanya membeli sekali karena jarang menggunakan Abate. Ia memilih menggunakan ikan kecil yang ditaruh di bak mandinya untuk memberantas nyamuk.

Sementara itu, Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menegaskan Abate dapat diperoleh masyarakat secara gratis di Puskesmas terdekat. Kalau ada yang mengaku berjualan Abate, Puji memastikan itu bukan dari Dinkes.

“Dinkes tidak pernah memperjualbelikan Abate. Nik pengin Abate gratis monggo silakan ke Puskesmas saja, gratis selama persediaan ada,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (24/1/2023).

Puji juga menginformasikan beberapa masyarakat Boyolali masih salah dalam mengaplikasikan obat pembasmi jentik-jentik nyamuk DBD itu di bak mandi mereka. “Kadang kan dibungkus begitu, itu kan salah. Yang benar langsung disebar saja di bak mandi, itu aman kok untuk mandi, gosok gigi,” kata dia.

Selain penggunaan Abate, ia juga menganjurkan masyarakat menaruh ikan pemakan jentik-jentik nyamuk. Selanjutnya, Puji menyoroti angka bebas jentik (ABJ) Boyolali yang masih di angka 89 persen. Angka tersebut masih di bawah target sebesar 95 persen.

“Angka bebas jentik masih cukup rendah, sehingga ini berkorelasi positif kasus DBD di Boyolali masih tinggi,” ujar dia. Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali dalam laman https://dinkes.boyolali.go.id/p2pm per Jumat (27/1/2023) pukul 09.05 WIB mencatat ada 52 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan dua orang meninggal dunia selama Januari 2023.

Dua kasus meninggal dunia dilaporkan dari Puskesmas Boyolali I dan Andong. Secara terperinci, ada 44 kasus DBD sedangkan 8 masuk dalam Demam Shock Syndrome (DSS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya