SOLOPOS.COM - Setya Novanto setelah terpilih sebagai Ketua DPR periode 2014-2019 (kanan) melambaikan tangan saat Wakil Ketua DPR periode 2014-2014 Fadli Zon (kiri) berpelukan dengan koleganya seusai Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014) dini hari. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Pencatutan nama Jokowi-JK berujung pengunduran diri Setya Novanto. Pengisian posisi Ketua DPR yang kosong pun mulai panas.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Firman Soebagyo, menegaskan tidak sepakat kalau DPR merevisi UU MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD) hanya untuk mengisi posisi Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto (Setnov).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, kocok ulang pimpinan DPR bisa menimbulkan image buruk masyarakat bahwa melengserkan Setnov hanya untuk kepentingan posisi ketua DPR. “Karena itu tidak usah otak-atik UU MD3 sehingga cukup kursi Ketua DPR RI diisi oleh kader Golkar. Jangan sampai bermain-main dengan MD3 lagi. Nanti orang bosan,” ujar politisi Golkar itu pada wartawan di Gedung DPR, Kamis (17/12/2015).

Sejumlah pihak khususnya partai koalisi pendukung pemerintah ingin mengembalikan UU MD3 seperti 2009. Saat itu, jatah pimpinan dan alat kelengkapan dewan dibagi rata berdasarkan perolehan suara di pemilu legislatif. Artinya, jika UU MD3 dikembalikan, maka yang berhak mendapatkan kursi ketua DPR adalah PDIP. Sedangkan empat wakilnya berasal dari dari Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN.

Tentu saja rencana ini ditolak mentah-mentah oleh Koalisi Merah Putih (KMP). “Kita tak mau lagi ada revisi UU MD3 bahwa kursi ketua DPR itu milik Golkar,” ujar Firman.

Karena itu lanjut Firman, pimpinan DPR harus segera berembug untuk menentukan mekanisme penggantian Ketua DPR sesuai UU MD3. Setelah itu harus segera berkonsultasi dengan pimpinan Partai Golkar, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya