SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencabulan Wonogiri dilakukan siswa SMA. Korbannya siswi SMA yang masih berusia di bawah umur.

Solopos.com, WONOGIRI — Siswa SMA di Kecamatan Baturetno, Wonogiri kepergok mencabuli siswi SMA di kamar mandi Sekolah Dasar (SD) di Balepanjang, Senin (8/6/2015) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pejar itu adalah, PA, 16, warga Dusun Gedangan, Desa Balepanjang, Jatisrono. Sedangkan pelaku adalah DA, 18, warga Dusun Duwet Lor, Desa Baturetno, Baturetno.

Polres Wonogiri menahan pelaku pencabulan, DA, 18, warga Dusun Duwet Lor, Desa Baturetno, Baturetno, Senin (8/6). Penahanan itu dilakukan setelah hasil visum menyatakan pelaku terbukti melakukan pencabulan pada PA, 16, di kamar mandi SD Balepanjang, Baturetno.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP David Manurung, mengatakan setelah pelaku pencabulan diperiksa di Polsek Baturetno langsung ditahan di Polres Wonogiri.

“Kasus ini langsung ditangani Kanit PPA [Perlindungan Perempuan dan Anak],” ujar David mewakili Kapolres Wonogiri, AKPB Windro Akbar Panggabean saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/6/2015).

Dia mengatakan setelah hasil visum keluar langsung menyelesaikan pemberkasan tersangka. Dia mengatakan dalam kasus ini Polres masih melakukan penyelidikan. Pelaku dijerat Undang-Undang tentang Perlindungan Anak (UU PA) pasal 81 UU No. 23/2002 tentang Pelindungan Anak jo pasal 287 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda antara Rp60 juta hingga Rp300 juta.

Laporan Langsung

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Siswanto menyayangkan adanya kasus pencabulan melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi di Wonogiri. Dia mengaku belum mendapatkan laporan langsung dari pihak sekolah.

“Saya baru tahu dari media masa. Kami sekarang sedang menerjunkan tim untuk mengecek kebenaran kasus itu,” ujar Siswanto saat ditemui di Gedung PGRI usai sosialisasi hasil UN SMP, Selasa.

Dia mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak berwajib. Namun, untuk masa depan siswa harus diperhatikan.
“Kalau kasus itu benar, saya akan meminta sekolah tidak mengeluarkan siswa tetapi memindahkan siswa itu ke sekolah di luar Wonogiri,” papar dia.

Dia mengimbau kepada orang tua siswa untuk mengetahui jadwal kegiatan belajar siswa di sekolah. Hal itu sangat penting karena orang tua akan tahu jam pulang sekolah anaknya. “Kalau orang tua mendapati anaknya tak kunjung pulang ke rumah untuk aktif bertanya kepihak sekolah,” kata dia

Kabid Pemberdayaan Perempuan, Badan Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaa Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri, Rodhiyah, mengaku belum mengetahui kasus pencabulan di Baturetno.

“Kalau memang kasus itu benar, harus ditelusuri bagaimana itu bisa terjadi. Kemudian bagaimana peran orang tua dalam mengawasi anaknya. Dengan adanya kasus itu jumlah angka pencabulan di Wonogir bertambah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya