SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Pencabulan Wonogiri kembali terjadi. Seorang gadis 15 tahun dicabuli dan ditinggal begitu saja di tengah hutan.

Solopos.com, WONOGIRI — Polisi kembali menerima laporan kasus pencabulan. Warga Ponorogo, SB, 20, dilaporkan karena diduga mencabuli gadis usia 15 tahun asal Kismantoro berinisial W.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tindakan pencabulan yang dilakukan SB terhadap W telah terjadi Senin (2/5/2015) lalu. Namun kasus itu baru dilaporkan pada Jumat (13/5/2016). Peristiwa pencabulan bermula ketika W pergi ke rumah saudaranya yang terletak di Dusun Dayakan Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur.

Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WIB, korban bermaksud pulang ke rumahnya di Kismantoro. Saat korban menunggu tukang ojek kenalannya yang tak kunjung datang, pelaku datang dan menawarkan diri untuk mengantar.

Namun di tengah perjalanan di jalur penghubung Badegan-Kismantoro, pelaku mencabuli korban. Setelah melakukan aksinya, pelaku meninggalkan korban begitu saja di tengah hutan.

Setelah menerima laporan keluarga korban, polisi pun langsung menindaklanjuti dan berhasil mengamankan pelaku. “Pelaku sudah kami amankan. Saat ini masih kami periksa,” kata Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, Sabtu (14/5/2016).

Windro mengatakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus muncul di Wonogiri. “Saya sangat miris. Kasus pencabulan, kekerasan anak dan perempuan, selalu saja masuk,” kata dia.

Windro pun berharap adanya langkah kongkret dari pemerintah kabupaten untuk menekan jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Kami sudah lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Spanduk sosialisasi juga sudah kami pasang. Tapi persoalan ini bukan urusan polisi semata. Semua pihak harus bertanggung jawab. Saya juga berharap ketika penanganan kasus tersebut telah sampai ke pengadilan, pelaku harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya,” kata dia.

Sebelumnya Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, juga meminta kepada semua pihak untuk turut serta dalam melakukan pengawasan di masing-masing lingkungannya.

“Semua harus ikut mengawasi ketika ada gejala-gejala sosial yang menyimpang. Budaya kekeluargaan dan gotong-royong harus dihidupkan lagi. Dia mengatakan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Wonogiri masih cukup memprihatinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya