SOLOPOS.COM - CABULI SISWI-Tersangka dugaan pencabulan, ES, 18, (mengenakan kaus) ditahan di Mapolres Wonogiri. Warga Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Dia diduga menghamili dua wanita berusia SMP. Foto diambil, Kamis (31/5/2012).(Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

CABULI SISWI-Tersangka dugaan pencabulan, ES, 18, (mengenakan kaus) ditahan di Mapolres Wonogiri. Warga Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Dia diduga menghamili dua wanita berusia SMP. Foto diambil, Kamis (31/5/2012).(Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Dua siswi di Kecamatan Ngadirojo mengalami pencabulan oleh seorang lelaki yang sama hingga keduanya hamil . Namun demikian, baru satu korban yang melaporkan tindak pencabulan itu ke polisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (31/5/2012), tersangka pencabulan telah ditangkap. Yaitu ES, 18, warga Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dia ditangkap polisi di rumahnya dan kini sudah mendekam di Hotel Prodeo Mapolres Wonogiri sejak Selasa (29/5/2012) malam.

Menurut Kasubag Humas Polres Wonogiri, AKP Supriyadi mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, dugaan pencabulan yang dialami PR, 15, tamatan SMP dilaporkan oleh orangtua korban, Selasa.

“Pemeriksaan terhadap korban terungkap kejadian dugaan pencabulan terjadi 1 november 2011. Sekarang korban hamil enam sampai tujuh bulan.”

Terpisah, tersangka ES mengaku dua wanita yang dicabulinya telah hamil. Dia mengaku tak memiliki ilmu merayu tetapi mengenal korban dari teman sekampung. “Teman sekampung satu sekolah dengan korban. Saya pun sering lewat di rumah korban sepulang sekolah.”

Alumni SMK swasta di Wonogiri ini bercerita, perbuatan pencabulan kali pertama dilakukan terhadap korban PR. Selang beberapa bulan kemudian tindakan serupa dilakukan terhadap siswi kelas VIII di salah satu SMP di Ngadirojo. “Yang satu hendak saya nikahi namun keburu ditangkap.”

Sementara itu, pengacara di Wonogiri yang sering mendampingi pelaku tindak pencabulan, Gunarto mengaku risih.

“Belum ada sepekan ini saya mendampingi dua kasus pencabulan. Saya sangat prihatin karena kedua korban masih ingusan. Berusia SMP namun perbuatan yang dilakukan tak mencerminkan seorang pelajar. Dinas terkait jangan berpangku tangan. Jangan hanya sebatas memikirkan namun juga action melakukan penyuluhan seksualitas kepada generasi muda ke sekolah-sekolah. ”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya