SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

Pencabulan Sragen, seorang ayah yang menghamili anak tirinya ditangkap beramai-ramai oleh warga.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kecamatan Gondang beramai-ramai menangkap SRT, seorang ayah yang menyetubuhi anak tirinya hingga hamil. SRT ditangkap di rumahnya pada Jumat (24/2/2017) pukul 23.00 WIB setelah sempat melarikan diri selama hampir tiga bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penangkapan SRT dipimpin tokoh masyarakat setempat yang selama ini peduli terhadap korban kasus kekerasaan terhadap perempuan dan anak, Haryanto. Haryanto meminta tolong warga setempat untuk mematai-matai rumah SRT. Setelah hampir tiga bulan, SRT akhirnya menampakkan batang hidungnya.

“Dia [SRT] dipergoki warga datang ke rumah anaknya pada Jumat sore. Lalu pada Jumat malam dia mampir ke rumahnya,” terang Haryanto kepada Solopos.com, Minggu (26/2/2017).

Haryanto mengajak warga sekitar untuk bersama-sama menangkap SRT supaya tidak melarikan diri lagi. Setidaknya ada 20 orang yang datang untuk menggerebek rumah SRT pada pukul 23.00 WIB.

“Saya sengaja mengerahkan banyak warga untuk menangkapnya. Pertama-tama saya ajak dua warga yakni yakni Pramono dan Kepot untuk masuk ke rumah SRT. Para pemuda lainnya menunggu di luar rumah. Kami menangkap dia di ruang tamu tanpa ada kekerasan,” ujar Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai Jogoboyo Desa  Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Setelah ditangkap, SRT langsung dibawa ke Mapolres Sragen. Polisi langsung menahan SRT setelah melengkapi berkas pemeriksaan. Berdasar pengakuan SRT, selama ini dia bersembunyi di wilayah Jawa Timur.

“Sebelum melarikan diri, dia sempat menjual material bangunan yang rencananya digunakan membangun rumah. Kemungkinan dia kehabisan bekal sehingga pulang ke rumah untuk menemui anaknya,” terang Haryanto.

Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sugiarsi mengatakan SRT tertangkap menjelang hari persalinan anak tiri yang dihamilinya, IK, 14. Hari perkiraan lahir (HPL) anak yang dikandung bocah kelas I SMP itu adalah pekan ini.

“Rencananya bayi yang dilahirkan IK akan diadopsi kerabatnya. IK masih punya keinginan melanjutkan sekolah. Kami selalu memberikan motivasi supaya IK melupakan masa lalunya yang kelam itu. Masa depan dia masih panjang sehingga kami selalu memotivasi dia untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” terang Sugiarsi.

Aksi bejat SRT terhadap IK sudah dilakukan sejak anak tirinya itu masih duduk di kelas VI SD. IK ikut bersama ayah tiri dan dua kakak tirinya sejak kelas III SD. Ibunya pergi ke luar kota untuk mencari nafkah.

“Di rumah itu hanya ada satu amben [dipan] yang digunakan untuk tidur bersama,” jelas kata Sugiarsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya